CEO Lemonilo Shinta Nurfauzia dan Mimpi Mendemokratisasi Gaya Hidup Sehat Masyarakat Indonesia

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Jum'at, 04 November 2022 | 13:59 WIB
CEO Lemonilo Shinta Nurfauzia dan Mimpi Mendemokratisasi Gaya Hidup Sehat Masyarakat Indonesia
Co-founder dan CEO Lemonilo Shinta Nurfauzia saat ditemui tim Suara.com di Sentral Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (19/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Co Founder dan CEO Lemonilo Shinta Nurfauzia saat ditemui tim Suara.com di Sentral Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (19/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Co Founder dan CEO Lemonilo Shinta Nurfauzia saat ditemui tim Suara.com di Sentral Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (19/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

Kalau buat saya pribadi saya akan di Lemonilo selama Lemonilo membutuhkan saya. Kalau nanti Lemonilo sudah tidak membutuhkan saya dalam arit Lemonilo nanti lebih besar, atau ada orang yang lebih pantas untuk menjadi CEO maka saya akan sangat happy. Karena bagaimanapun saya sebagai pribadi akan selalu memberikan yang terbaik untuk Lemonilo. 

Untuk Lemonilo sendiri kita ada di Indonesia, kita ingin melakukan ekspansi ke ranah global. Jadi suatu produk healthy yang lidah orang Indonesia ingin saya perkenalkan di dunia? 

Di Instagram Kak Shinta sempat menuliskan democratizing healthy lifestyle apa maksudnya, boleh dielaborasi? 

Jadi healthy lifestyle ini kan sebenarnya adalah di atas standar kalau di Indonesia. Karena yang paling pertama buat keluarga manapun memastikan ada makanan di rumah. Lapisan kedua yang lebih advancenya, oke sekarang sudah ada makanan pertanyaan yang berikutnya apakah nutrisinya bisa lebih baik, apakah proses yang dari produk itu dibuat bisa lebih baik. Di sinilah Lemonilo berada. 

Dan untuk menjangkau lebih luas masyarakat Indonesia dari segi brand, kita harus bisa mengeluarkan produk produk yang healthy dapat, rasanya dapat, dan harganya juga dapat untuk sebagian besar masyarakat Indonesia. Maka Lemonilo itu dibuat dengan tujuan 80  juta masyarakat Indonesia, kenapa 80 juta, karena ini saya melihatnya the middle affluent class, memang belum semuanya. Kita kan sekitar 250 juta orang, tapi it's a start. Jadi fokus kami memang mencapai 80 juta, nanti kalau 80 juta ini sudah selesai maka kami akan menjangkau lebih bawah lagi. Lebih mendemokratisasi healthy lifestyle. 

Karena produk healthy sebelum Lemonilo sudah ada, memang harganya mahal. Dan saat saya mengeluarkan Lemonilo bersama teman-teman saya, memang saat itu yang lebih mahal sudah banyak. Tapi standarnya juga harus kita jaga. Kalau standar dijaga itu juga cost. Makanya kita ingin produk healthy ini bisa dikonsumsi lebih banyak masyarakat Indonesia supaya bisa menjadi jembatan bagi lifestyle yang lebih sehat. 

Masyarakat Indonesia masih fokus how to put food on the table, bagaimana Lemonilo mengubah mindset itu, karena berkaitan dengan ekonomi dan edukasi? 

Suasana kantor Lemonilo di Sentral Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (19/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Suasana kantor Lemonilo di Sentral Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (19/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

Sebenarnya kan kesehatan itu adalah sesuatu yang tidak bisa ditawar. Karena indonesia ini angka kematian, salah satu penyebab utamanya adalah penyakit tidak  menular. Dan penyakit tidak menular ini kaitannya dengan lifestyle, seperti jantung diabetes, hipertensi. Its a top of our government problems. Jadi kalau kita nggak mau hidup sehat, gak mau jaga, maka penyakit penyakit berkaitan dengan ketidak sehatan ini bisa menghampiri. 

Pasti ada kita dengar, dia makan tidak sehat, tapi sejauh ini sehat-sehat aja tuh. Cuma di umur berapa. Berapa persen dari populasi kita yang begitu. The general population akan merasakan efek dari tidak sehat, cepat atau lambat. Jadi ini suatu hal yang tidak bisa ditawar. kalau sudah sakit kuratif pasti lebih mahal.

Baca Juga: Dubes Jepang Kanasugi Kenji: Rudal Korut Bisa Capai Kalimantan dan Merupakan Ancaman bagi Kawasan

Dan kuratif ini kita ada BPJS dan sangat membebani pemerintah. Jadi dari Lemonilo sebagai pelaku usaha, pemerintah, masyarakat kita harus bertemu supaya kita bisa memperkenalkan hidup sehat, menjadi sesuatu yang lebih urgen. Waktu pandemi kemarin kami terbantu, makanya akselerasi kita lebih cepat. Karena health awareness sudah di situ. Nah sekarang dengan pandemi sudah relaksasi, bagaimana kita tetap ada di animo yang sama supaya tetap sehat. jangan sampai keluar dari pandemi Covid-19 selesai, penyakit lain datang lagi, akhirnya bedanya sama juga. 

Jadi saya rasa awareness ini meningkatkan makanan yang lebih sehat bukan tugas Lemonilo semata, itu tugas kita bersama sebagai bangsa.

Tantangan paling sulit apa selama ini mengkampanyekan gaya hidup sehat

Suasana kantor Lemonilo di Sentral Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (19/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Suasana kantor Lemonilo di Sentral Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (19/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

Edukasi. Itu yang paling susah. karena kita unik sebagai manusia, urgent kalau sudah telat. Itu yang harus kita gali lagi, gimana supaya gak telat. Efek dari sakit sebenarnya dahsyat. Efek dari tidak melakukan healthy lifestyle kaya menanam, jadi sedikit sedikit, mungkin memang gak langsung terasa. Tapi orang yang menjalankan hidup sehat kelihatan dari kulitnya dari body shapenya, dari napasnya yang lebih bugar. Bisa gak dia naik tangga, kalau ibu bisa gak gendong dua anak. Itu kan hal-hal kecil yang taken for granted. Begitu kita switch ke hidup sehat, hal yang tadinya kita pikir oh ini biasa aja kok tiba tiba napasnya lebih enak. Jalan kaki lebih enak, jadi ada hal yang sangat signifikan terjadi pada hidup kita. Cuma masalahnya mengantarkan barangnya  ke hidup sehat ini yang jadi tugas berat. 

Lewat apa Lemonilo melakukan edukasi? 

Kita 360. Yang standar sosial media. Kita juga melakukan tv commercial, tv ads mungkin sudah sering lihat juga di TV. Dan kalau diperhatikan jenis adsnya Lemonilo enggak melulu tentang produk ya, iklan yang kemarin kemarin ada iklan yang fungsional. Misal kalau kita iklan di dalam sinetron itu kita pasti ada edukasi tentang hidup sehatnya. Jadi Lemonilo itu sebagai salah satu bentuk solusi, jadi kita pakai 60 persen untuk ngomongin  lifestylenya. Jadi harus masif memang. Dan kita banyak terbantu dengan teman-teman selebritis, teman teman influencer yang peduli dengan cause Lemonilo dan mereka menyuarakan tentang pentingnya hidup sehat. 

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI