Jadi sekolahnya di bawah yayasan, atau bagaimana?
Sekolah itu karena dulu yayasan saya belum mendapat SK dari Kemenkumham, kita gunakan yayasan dulu itu namanya Pelangi Nusantara. Hanya dia belum secara resmi oleh pemerintah, maka yayasan itu yang menjadi penguat bagi masyarakat saja, tapi kalo untuk koordinasi dengan pemerintah itu belum bisa. Nah sekarang ini kan sudah ada, jadi saya sudah telepon kesana kalau yayasan muara kasih semesta ini menjadi penaung dari sekolah ini.
Dengan segala pelayanan yang Pak Yohanes berikan, adakah warga yang justru betah tinggal di Nunukan?
Ada juga itu, mereka ada yang, satunya begini, pada saat mereka mau pulang kampung mereka tidak ada uang, karena mereka dari penjara hanya bawa badan saja, malu mereka, terus tawaran kami untuk bekerja disitu ada yang mau, bahkan mereka merasa betah pak tinggal disitu, bahkan sampai hari ini mereka bisa beli tanah dan membangun rumah di Nunukan.
Karena saya selain dari pendidikan, saya bawa mereka ke sebuah koperasi simpan pinjam, namanya credit union, supaya mereka bisa punya investasi, punya simpanan. Saya bilang kalau kamu mau bangun rumah, kami simpan disini, nanti buat pinjaman untuk buat rumah, buat pinjaman untuk beli tanah, buat pinjaman untuk sekolah. Dan ada yang memang mereka menyetujui dan menyepakati, dan mereka ada yang betah. Bahkan mereka yang pulang ke kampung itu mungkin tidak tahan sampai 1 bulan, tiba-tiba datang lagi karena di kampung tidak ada pekerjaan, di kampung tidak ada pemasukan, kalau di sini kan mereka bisa bekerja apa saja boleh.
Ada juga yang saya tawari mereka untuk ikut di program BLK, pelatihan-pelatihan di BLK. Karena saya dengan kepala dinas tenaga kerja itu juga dalam satu tim satgas, mereka menerima tawaran saya berapa orang untuk bisa diikutkan dalam program BLK, untuk pelatihan-pelatihan baik menjahit, las, otomotif, instalasi, dan sebagainya, AC. semua itu kan untuk membantu mereka punya keahlian saja, supaya bisa punya pekerjaan yang lebih baik.
Adakah imigran yang justru sukses setelah mendapat pelayanan dari yayasan Anda?
Kalau yang begitu, anak anak saja yang dari sananya dulu mereka tidak sekolah, kita ajak mereka sekolah. Bahkan sekarang mereka sudah bisa menjadi orang-orang yang dikenal. Ada yang sudah PNS dan sudah Eselon, dan itu saya merasa bangga karena ya itu lah tanpa kita sadari. Tapi kalo orang-orang yang warga imigran itu sendiri belum terlalu kelihatan untuk menjabat jabatan-jabatan seperti itu, tetapi pekerjaan-pekerjaan yang wajar yang layak itu sudah, sudah ada yang memadai
Ada tidak, yang awalnya ODGJ, lalu sekarang menjadi normal kembali?
Baca Juga: Debryna Dewi Lumanauw dan Harapan Adanya Kesetaraan Gender serta Kesetaraan Healthcare
Oh ada. Ada yang sudah sehat, bahkan yang kebanyakan saya kirim pulang ke kampung itu keluarganya buat surat kadangkala telepon, "Pak terima kasih banyak, kalau bapak tidak rangkul kami, mungkin anak kami ini jadi binatang jadi setan begitu". Lalu saya jawab "oh jangan, sampai kata-kata itu kamu keluarkan di depan anak kamu. Ini kan jalan Tuhan mungkin ini caranya bapak dan ibu punya anak itu sampai bertemu di kampung, begitu".
Ada yang memang kita kirim ke Samarinda, dipulihkan, sehat pak. Tapi yang di sini, di Nunukan karena kami belum punya tempat pemulihan itu, saya sendiri juga belum terlalu banyak.
Maka saya kemarin lewat dinas sosial minta psikolog, kemudian dinas sosial mendatangkan satu psikolog, nah psikolog itulah yang sekarang mendampingi ODGJ ini juga pak secara psikologi. Jadi kita membangun mitra dan kerja sama dengan dinas sosial pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, begitu juga dengan BP2MI, juga dengan pihak kepolisian untuk bisa menyelesaikan semua persoalan yang berkaitan erat dengan PMI ini.
Berarti Pak Yohanes termasuk sangat aktif ya, jemput bola mencari bantuan sana-sini?
Tetap aktif, walaupun memang ada informasi seperti itu kami selalu berkoordinasi kental, gitu. Jadi ada persoalan kepala dinas sosial telpon, “Pak Sogen ini ada begini, bagaimana ini caranya?”, “Oke bu kalau begitu saya ke kantor”.
Jadi kami mencari solusi,, seperti apa gerakan kita ini supaya dikemas dibungkus sedemikian tanpa harus digembar-gemborkan di luar, tapi apalagi termasuk anak-anak yang perempuan di bawah umur. Seperti itu kan, itu memang kami kemas betul, kami lindungi, bagaimana cara penyelesaiannya.