Perjalanan Ferry Firbriandani Bangun Kesadaran Kesehatan Mental dan Mengikis Stigma di Masyarakat

Rabu, 19 Juli 2023 | 09:00 WIB
Perjalanan Ferry Firbriandani Bangun Kesadaran Kesehatan Mental dan Mengikis Stigma di Masyarakat
Ferry Firbriandani. (Dok. Rumah Remedi Indonesia)

Di 2011 akhirnya saya bangun Remedi Indonesia. Dan mulai saat itu rutin setiap Selasa malam kita memberikan free stress management kepada masyarakat, terutama yang para profesional yang alami masalah kecemasan maupun stres. Itu awalnya Remedi hadir sebagai dukungan komunitas sosial terhadap masalah kesehatan mental di Jakarta Selatan khususnya.

2. Punya latar belakang teknik industri, kenapa akhirnya peduli dengan kesehatan mental?

Jadi dulu lamar di dunia korporasi dan basic saya adalah teknik Industri. Teknik industri ini punya kekuatan tersendiri karena bisa melihat dari berbagai macam aspek, itu adalah sebuah kekuatan. Yang kedua, seiring perjalanan profesional maupun karier, ujung-ujungnya ternyata it’s all about people. Tentang bagaimana memanusiakan manusia, bagaimana memotivasi manusia. Dulu waktu kuliah beruntung belajar psikologi industri.

Dan buat saya selain ketertarikan dengan psikologi dari dulu major yang ingin saya ambil. Kebetulan S1 saya psikologi industri, tapi saya setelah itu belajar lagi mengambil beberapa program, baik itu di bidang psikoterapi maupun beberapa modalitas di complementary therapy yang bisa membantu program psikoterapi dan juga belajar psikologi kesehatan kesehatan. Jadi nyambung dikit gitu ya.

3. Rumah Remedi banyak menyasar ke masalah kesehatan mental pekerja, kenapa fokus ke sana?

Kita berusaha membangun sebuah ekosistem baik itu personal ataupun corporate well-being. Untuk well-being sendiri definisi kami seseorang memiliki kesehatan secara menyeluruh dalam hidupnya.

Itu alasan Rumah Remedi ada untuk empowering humankind dengan cinta dan kasih, kemudian mempromosikan mental health dan well-being kesejahteraan, serta bagaimana kita juga peduli terhadap lingkungan dan alam sekitar.

4 Seberapa banyak perusahaan yang mulai sadar kesehatan mental pekerjanya, dan apakah aturan yang ada saat ini cukup bagi pekerja untuk bisa mendapatkan layanan kesehatan mental di pekerjaannya. 

Ferry Firbriandani. (Dok. Rumah Remedi Indonesia)
Ferry Firbriandani. (Dok. Rumah Remedi Indonesia)

Ada tren yang cukup baik terutama pada saat pandemi kemarin. Kita terpaksa social distancing, work from home. Pandemi makin buat kita sadar akan kesehatan fisik dan juga sosial. Jadi perusahaan mulai care dengan kesejahteraan karyawan terutama masalah mental health.

Baca Juga: 5 Bahaya Burnout yang Tidak Terkontrol, Gangguan Kesehatan Mental

Namun, saya lihat mayoritas adalah perusahaan besar enterprise, multinational company, bahkan yang menarik adalah start up yang mulai peduli dengan kesejahteraan karyawannya. Artinya mereka memberikan dukungan program well-being bagi karyawan.

Salah satu contohnya employee system program, contohnya program dukungan bagi karyawan untuk mendukung kesehatan mental mereka. Perusahaan memberikan program-program seputar well-being, kesehatan fisik, mental, dukungan counseling. Kita melihat masih banyak juga enterprise, multinational, atau pemimpin yang sudah sangat peduli akan kesehatan mental karyawannya.

Undang-Undang Kesehatan sudah ada, namun memang kita perlu meningkatkan kembali karena kita lihat psikolog klinis belum banyak di Indonesia. 3.400 sampai 3.500 tersebar di Indonesia, kemudian rumah sakit jiwa ada beberapa provinsi yang tidak memiliki rumah sakit jiwa kalau saya tidak salah.

5. Di media sosial, kesadaran tentang kesehatan mental terus meningkat dan dibicarakan, bagaimana dengan akses layanan sendiri?

Buat saya kesehatan mental sebuah journey, program sudah bagus. Pemerintah sudah peduli pada kesehatan fisik seperti ada Puskesmas. Saat ini di beberapa kota besar dan daerah di rumah sakit memiliki psikolog klinis dan kepeduliannya juga mulai ada terhadap layanan psikologi di Indonesia.

Tinggal sarana prasarana. Semakin banyak lagi psikolog klinis bisa berkembang banyak. Jadi bagi para semua umum, bijak untuk mencari informasi. Harus lihat dari kredibilitas dari penyampai materi. Jangan setiap informasi ditelan. Jadi harus cerdas memilah dan memilih siapa yang menyampaikan.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI