Perjalanan Ferry Firbriandani Bangun Kesadaran Kesehatan Mental dan Mengikis Stigma di Masyarakat

Rabu, 19 Juli 2023 | 09:00 WIB
Perjalanan Ferry Firbriandani Bangun Kesadaran Kesehatan Mental dan Mengikis Stigma di Masyarakat
Ferry Firbriandani. (Dok. Rumah Remedi Indonesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

6. Apa yang semestinya dilakukan oleh negara untuk bisa memperluas akses ke kesehatan mental ini? Dan apa yang coba dilakukan oleh rumah Remedi untuk memperkecil gap akses terhadap kesehatan mental?

Hal yang utama adalah di aspek kesehatan dulu. Artinya masalah rumah sakit jiwa di beberapa provinsi belum ada. Timbulkan itu dulu jadinya. Kedua para praktisi kesehatan mental, kita butuh sekali psikolog, psikolog klinis di Indonesia. Ini jumlah psikolog belum begitu banyak di Indonesia. Data terakhir di Papua Barat 6 atau 7 beberapa bulan lalu. Ketiga, pemanfaatan teknologi juga. Menurut saya teknologi bisa cukup mengurangi hambatan ruang dan waktu.

Kalau dari piramida kesehatan masyarakat maka kesehatan nomor 1 yang bisa kita lakukan efektif pencegahan itu di tingkat keluarga. Itu butuh sosialisasi artinya bisa juga memasukkan aspek kesehatan mental di kurikulum, di sekolah gitu.

Terus juga dukungan komunitas sosial, itulah kenapa Remedi ini ada. Makannya pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Dibutuhkan komunitas atau organisasi yang peduli kesehatan mental. Dukungan fasilitas non spesialisasi juga mendukung berbagai penyakit yang disebabkan oleh stres karena memicu gangguan fisik lainnya. Dan yang paling penting, fasilitas layanan kesehatan yang terspesialisasi yang bisa membantu masyarakat. Ini saran saya untuk pemerintah.

Untuk Remedi Indonesia, kita memiliki layanan audio programming dan media sosial yang membantu menyebarkan informasi masalah kesehatan mental. Mempromosikan untuk menyadari kesadaran akan masalah kesehatan mental atau well-being kepada masyarakat melalui media sosial.

Kemudian dukungan komunitas di Rumah Remedi juga jalan saat ini. Kemudian kami juga punya well-being center baik itu personal atau corporate. Kemudian dukungan spesialisasi di Rumah Remedi juga punya layanan untuk masalah kesehatan mental. Kita punya psikolog klinis dan juga dokter spesialis nutrisi,  kita ada psikoterapis, coach, maupun kita punya employee system program. Kita menyediakan layanan dukungan dedicated bagi para perusahaan. Jadi kita bantu perusahaan dengan layanan terintegrasi yang bisa diakses 24 jam.

7. Stigma bagi mereka yang mengakses layanan kesehatan mental masih kuat, bagaimana upaya mengikis ini?

Psikoedukasi kita lakukan secara media sosial, maupun hadir dalam training, personal well-being, ataupun program kami. Itu salah satu mission kami, misalnya bahas leadership, kita sampaikan kalau leader harus memperhatikan masalah kesehatan mental serta pertolongan pertamanya. Itu jadi cara untuk menghilangkan stigma negatif yang muncul dari masalah kesehatan mental.

8. Layanan apa saja yang disediakan Rumah Remedi Indonesia sendiri?

Baca Juga: 5 Bahaya Burnout yang Tidak Terkontrol, Gangguan Kesehatan Mental

Kami punya 5 program, ada aspek personal well-being. Kami memberikan layanan baik dukungan complementary terhadap kesehatan mental maupun dukungan kesehatan mentalnya sendiri. Kemudian, kami punya complementary therapy, yaitu terapi yang mendukung masalah kesehatan fisik maupun mental. Kita ada dokter spesialis juga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI