Suara.com - Realisasi dari berbagai alokasi dalam anggaran baik di pusat maupun di daerah guna menggerakkan sektor riil di tengah masyarakat, merupakan hal yang penting dalam upaya untuk mengatasi pelemahan rupiah terhadap dolar AS.
"Kita mesti mempercepat proyek-proyek yang dijanjikan," kata Ketua Tim Ahli Wapres Sofjan Wanandi setelah rapat tentang cokelat yang dipimpin langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor Wapres, Jakarta, Selasa (9/6/2015).
Wanandi mengatakan, pelemahan rupiah lebih disebabkan faktor eksternal antara lain karena membaiknya kondisi perekonomian AS. Namun kondisi ini harus diantisipasi karena telah mengakibatkan sejumlah dampak seperti banyak yang menaikkan harga dalam negeri karena bahan bakunya impor. Ia mengemukakan bahwa hal terpenting adalah agar jangan sampai terjadi "out of control" sehubungan dengan kondisi perekonomian saat ini.
"Karena penurunan ada kekhawatiran yang berlebihan, kita jaga sektor riil untuk bisa kita gerakkan," katanya.
Sofjan Wanandi juga menginginkan agar konten lokal dalam produksi juga diperbesar agar tidak diperlukan impor. Hal penting lainnya adalah meniadakan kekhawatiran yang tercipta dalam bentuk spekulasi dolar AS karena pelemahan mata uang rupiah juga terkait dengan faktor psikologis.
Sebelumnya, Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah di Jakarta mengatakan nilai tukar rupiah yang terus melemah dalam beberapa hari terakhir akibat dari sentimen eksternal. Antara lain pernyataan dari bank sentral AS dan negosiasi yang tidak begitu menggembirakan mengenai utang Yunani. Pelemahan rupiah juga disebabkan kebutuhan valas meningkat pada akhir Mei lalu untuk kebutuhan membayar utang.
Namun ada perdagangan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi bergerak menguat sebesar 20 poin menjadi Rp13.350 dibandingkan Rp13.370 per dolar AS pada penutupan Senin sore. (Antara)
Atasi Pelemahan Rupiah, Ini yang Dilakukan Pemerintah
Esti Utami Suara.Com
Selasa, 09 Juni 2015 | 14:40 WIB

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Media Singapura Soroti Nilai Rupiah Melemah Imbas Demo di DPR: Berkinerja Terburuk Kedua di Asia
22 Agustus 2024 | 16:45 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Bisnis | 08:56 WIB
Bisnis | 08:35 WIB
Bisnis | 07:26 WIB
Bisnis | 07:25 WIB
Bisnis | 07:23 WIB
Bisnis | 07:21 WIB
Bisnis | 07:18 WIB