Suara.com - Ketua DPR Setya Novanto menyarankan Presiden Joko Widodo bertemu dengan para tokoh partai untuk membicarakan kondisi negara akhir-akhir ini, termasuk perekonomian yang sedang goyang.
"Kalau Presiden, kan sudah melakukan, mengundang para lembaga negara, kemarin juga para pengusaha, yang belum adalah partai-partai. Tentu segala masukan itu kita lihat secara positif," ujar Setya di DPR, Senin (28/8/2015).
Keinginan Setya Novanto sama dengan harapan pendiri PAN Amien Rais yang mengusulkan kepada Presiden Jokowi agar menggelar musyawarah nasional untuk mengatasi permasalahan dalam negeri.
Setya mengapresiasi langkah-langkah yang sudah dilakukan Presiden Jokowi selama ini.
"Tapi Presiden sudah berusaha untuk mencari masukan-masukan untuk situasi-situasi yang kita hormati, hargai, bahwa situasi seperti ini, Presiden mencari jalan keluar terus. Kita tunggu, semua para menteri, para koordinator, karena ini baru," kata Setya.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon setuju dengan gagasan tersebut. Menurutnya diperlukan forum tingkat nasional untuk mendiskusikan permasalahan bangsa.
"Musyawarah pasti bagus, tinggal forumnya seperti apa. Bagus diawali silaturahmi nasional. Yang dimaksud Amien Rais menghadapi situasi sekarang ini. Saya sudah wanti-wanti, kita menghadapi masalah ekonomi berat, bahkan dalam bahaya. Dengan lemahnya rupiah, dampaknya ke berbagai sektor," ujar Fadli.
"Pak Amien, semangatnya adalah bagaimana menghadapi bersama, bukan sendiri-sendiri," tambah politisi Gerindra.
Dia mengatakan DPR ingin agar pemerintah menganggap situasi sekarang sedang mengalami kedaruratan.
"Tapi kalau pemerintah merasa tidak ada kedaruratan, mungkin pemerintah tidak merasakan perlu ada musyawarah nasional. Harusnya pemerintah mulai melek, kita di satu level yang dalam ekonomi tidak bisa main-main. Tidak bisa pasarkan impian kosong. Lebih bagus kita konsen hadapi situasi bersama-sama. Kita harus dahulukan kepentingan bangsa," ujar Fadli.