Oleh karena itu Yusuf Mansur mendirikan PT Veritra Sentosa Internasional (TRENI) dengan produk PayTren yang bisa dinikmati semua lapisan masyarakat untuk bisa menjadi Pengguna sekaligus Pebisnis dan digunakan mereka untuk keuntungan mereka dan menjadi bisnis bersama dengan Konsep Berjamaah untuk meningkatkan Kesejahtraan bersama.
Bisnis ini tidak mulus. Paytren sempat dihentikan sementara oleh Bank Indonesia bersama aplikasi lain karena dianggap belum memiliki izin. "Perizinan kami tunggu saja, Oktober atau November karena kami sudah selesai semua. Sekarang tinggal Laa Hawla wa Laa Quwatta Illa Billah," katanya.
Yusuf menjelaskan, saat ini pihak PayTren sudah melengkapi seluruh persyaratan perizinan yang diminta oleh BI. Keseriusan dirinya mengurus izin kepada BI karena hendak membuktikan kelayakan Paytren sebagai perusahaan jasa pembayaran elektronik.
Selain itu, Yusuf Mansur berencana untuk mengeluarkan produk investasi berupa reksa dana syariah. Yusuf menjelaskan, reksa dana berbasis syariah akan berada di bawah naungan PayTren Aset Management. "Reksa dana-nya syariah, cita-citanya siapa tau bisa jadi standby buyer-nya Muamalat," kata Yusuf.
Ulama kondang tersebut menjelaskan pihaknya telah mengajukan izin kepada ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait produk investasi tersebut. Antara lain pasar uang syariah dan pasar saham syariah.
Yusuf optimis jika izin sudah diterbitkan oleh OJK, akan mampu mendorong jumlah nasabah reksa dana di Indonesia. "Sekarang saya kan punya pengguna PayTren 1,6 juta nih, saya tinggal bilang ke mereka. Buka reksa dana dong, lumayan transaksinya minimal Rp100.000 saja," imbuh dia.
Untuk mendirikan PayTren Aset Manajemen, Yusuf mengaku telah menyetorkan modal sebesar Rp2 miliar.
"Waktu ajukan izin saya juga diminta syarat macam-macam, due diligence yang ketat, laporan keuangan, audit teknologi, audit keuangan, sampai hal-hal teknis," ujarnya.
Terakhir, Yusuf membocorkan rencananya bahwa Januari 2018 dia akan melakukan akuisisi terhadap salah satu bank syariah di Indonesia. "Nanti Januari 2018, Tunggu saja kabarnya," tutupnya.
Baca Juga: Julia Gouw, Wanita yang Jadi Bankir Sukses di Negeri Paman Sam