Suara.com - Virus corona mewabah di negeri China dan menjalar ke sejumlah negara, sehingga WHO menetapkan kondisi darurat global gara-gara taun tersebut. Tak hanya menjadi problem kesehatan, corona juga memberikan ekses terhadap kondisi perekonomian.
Di Indonesia, wabah virus corona yang merebak di China berimbas pada melonjaknya harga bawang putih.
Harga yang naik drastis di pasar disebabkan kelangkaan bawang putih, mengingat 95 persen bawang putih di Tanah Air diimpor dari negeri tirai bambu.
Misalnya harga bawang putih di pasar Johar yang merupakan pasar induk di Kota Semarang, Jawa Tengah, naik signifikan sejak merebaknya virus corona di China.
Sudah sepekan terakhir, harga bawang putih yang awalnya hanya Rp 30 ribu per kilogram, kini tembus hingga Rp 60 ribu per kilogram. Hal itu terjadi karena kelangkaan bawang putih di beberapa pasar yang ada di Kota Semarang.
Seorang pedagang bawang putih Nagiman (50) mengatakan, selama ini China merupakan satu-satunya negara pengimpor bawang putih. Sejak merebaknya wabah Virus Corona, impor bawang putih dari China dihentikan.
"Iya China kan satu-satunya negara pengimpor bawang putih. Sejak ada kelangkaan, harga bawang putih mengalami kenaikan," kata Nagiman saat ditemui Suara.com, Selasa (4/2/2020).
Biasanya dalam sepekan, bisa mendapat bawang putih hingga satu kontainer yang mencapai 12 ton. Namun, sejak adanya Virus Corona, hanya mendapatkan bawang putih satu truk atau 4 ton.
"Perbedaannya sangat jauh. Biasanya bisa mendapatkan satu kontainer berisi 12 ton bawang putih. Sekarang hanya mampu satu truk," ujar dia.
Baca Juga: Waspada Virus Corona, Pemprov DKI: Masyarakat Tak Perlu Pakai Masker N95
Sebagai salah satu pengepul terbesar di Pasar Johar, bawang putih yang didapatnya diambil beberapa pasar yang ada di daerah lain seperti pasar Kendal, Demak, Karanganyu, Bulu, Peterongan dan Jatingaleh.
"Kalau di sini harganya naik, pasti di pasar-pasar yang lain juga ikut naik. Kami kan salah satu pengepul terbesar. Saya sekarang per kilogramnya bawang putih dijual Rp 50 ribu. Di pasar-pasar yang lain mungkin bisa lebih tinggi," paparnya.
Sementara itu, penjual bawang putih Pasar Karangayu, Waginah mengatakan hal yang sama. Semenjak adanya virus corona harga bawang putih melonjak. Biasanya, ia jual bawang putih sebesar Rp 30 ribu sekarang naik hingga Rp 55 ribu.
"Sekarang kalau di saya harga bawang putih jadi Rp 55 ribu. Biasanya saya jual Rp 30 rabu namun karena di pasar induk naik ya kita mau tidak mau harus naikan harga juga biar bisa untung," katanya.
Walau harga naik, pembeli bawang putih masi sama ramainya. Perbedaannya mereka mengurangi kapasitas pembeliannya karena harga bawang putih yang mahal. Menurutnya, pembeli masih tetap ramai karena bawang putih merupakan kebutuhan pokok untuk memasak.
"Biasanya kalau beli itu rata-rata satu ton sekarang cuma sepertiganya saja," katanya.