Target 1 Juta Barel SKK Migas Jadi Awal Kebangkitan Industri Hulu Migas

Iwan Supriyatna Suara.Com
Senin, 14 Desember 2020 | 09:55 WIB
Target 1 Juta Barel SKK Migas Jadi Awal Kebangkitan Industri Hulu Migas
Ilustrasi blok migas. [skkmigas.go.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menurut Arifin, Kementerian ESDM juga telah melakukan sejumlah upaya untuk mengurangi ketidakpastian dalam investasi usaha hulu migas dengan penyederhanaan perizinan, penyediaan dan keterbukaan data, dan integrasi hulu-hilir serta stimulus fiskal.

Arifin menambahkan pemerintah juga akan memberikan stimulus fiskal untuk mendorong pengembangan lapangan migas.

"Pemerintah tidak lagi mengedepankan besarnya bagi hasil untuk negara, tetapi lebih diarahkan mendorong agar proyek migas dapat berjalan melalui pemberian insentif bagi beberapa Plan of Development (POD) yang selama ini dinilai tidak ekonomis oleh kontraktor," ujarnya sembari menjelaskan meskipun secara persentase bauran energi migas di masa depan diperkirakan menurun, secara nominal justru akan meningkat.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani sepakat industri hulu migas ke depan akan tetap memainkan peran strategis meskipun pemerintah giat mengembangkan energi terbarukan.

Dia mengatakan Indonesia masih terus mengalami penurunan produksi minyak dan gas, sementara di saat yang sama, permintaan dan kebutuhan energi terus meningkat. Permintaan akan meningkat ketika ekonomi Indonesia tumbuh lebih tinggi.

"Kami bertujuan untuk mencapai ekonomi negara berpenghasilan tinggi. Artinya, kebutuhan energi akan terus meningkat. Itulah mengapa memiliki produksi minyak dan gas serta sumber energi lainnya menjadi sangat penting," kata Sri Mulyani.

Potensi peningkatan produksi masih banyak, karena dari 128 cekungan, baru 20 cekungan yang diproduksi dan 68 cekungan yang belum dieksplorasi. Para investor juga sudah menyatakan minatnya untuk meningkatkan investasi di Indonesia jika mendapatkan insentif dan stimulus yang tepat.

Tenaga Ahli Komite Pengawas SKK Migas, Nanang Abdul Manaf, mengatakan Indonesia bisa bercermin dari success story di Mesir dan Kolombia dalam memperbaiki investasi hulu migas dan meningkatkan cadangan dan produksi dalam waktu singkat.

Dia mengatakan Mesir pada tahun 2015 hingga 2017 melakukan eksplorasi secara masif demi penyediaan data 3D. Upaya tersebut menggandeng lembaga geosains dunia. Hasilnya data yang ditawarkan Mesir diminati banyak investor yang tertarik.

Baca Juga: Kritik Ahok Terhadap Dua Kebijakan Migas Jokowi

Hasil dari proses tersebut adalah penemuan giant field mencapai 40 trillion cubic feet (tcf) gas dan telah mulai produksi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI