Pasokan energi surya ini didesain untuk memenuhi sekitar 20% kebutuhan energi pabrik di Inggris, sebagai bagian dari upaya Thames Water untuk menghasilkan sepertiga dari energinya secara mandiri.
Seluruh instalasi dibangun di pinggir waduk dan kemudian didorong ke waduk meliputi 61.000 platform terapung yang dibangun sebagai penyangga bagi 23.046 panel surya.
Setelah panel berada di posisinya di tengah waduk, penyelam profesional dan 177 jangkar dikerahkan untuk menyempurnakannya. Luas permukaan pembangkit listrik tenaga surya terapung Thames Water ini mencapai 57.000 m2 yakni kurang dari 10% area waduk, tetapi mampu menghasilkan 5,8 juta kWh sepanjang tahun. Cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik di 1.800 rumah.
Bagaimana dengan Indonesia?
Indonesia memiliki sumber daya alam air, angin, dan surya yang begitu berlimpah. Dengan alam Indonesia yang terdiri dari pegunungan dan lautan, lebih dari 17,000 pulau yang terbentang serta letaknya di garis khatulistiwa, Indonesia memiliki sumber energi alam yang begitu besar.
Air, angin, dan dan sinar matahari yang ada di bumi Indonesia memiliki potensi yang besar untuk dikelola menjadi energi terbarukan. Dengan total potensi menghasilkan energi terbarukan sebesar 400 gigawatt, pemanfaatan yang baru mencapai 2,5 persen atau sebesar 10 gigawatt dinilai masih sangat perlu ditingkatkan.
Mari kita manfaatkan kekayaan alam menjadi energi air, panas bumi, bio energi, angin, matahari, hingga arus laut yang ramah lingkungan. Belajar dari dan bekerja sama dengan Inggris bisa menjadi salah satu cara mewujudkan ambisi energi terbarukan Indonesia.