Suara.com - Duckie Land adalah permainan metaverse yang mengajak pengguna untuk mengumpulkan karakter bebek agar bisa melakukan banyak hal seperti menanam, merakit, memasak, hingga bertarung.
Pada akhirnya mereka bisa menjual “bebek virtual” dengan uang sungguhan sehingga tidaklah mengherankan bahwa permainan ini berpotensi mendatangkan keuntungan yang tidak main-main.
Janji ini disodorkan oleh permainan metaverse berbasis blockchain yaitu Duckie Land yang bisa dimainkan untuk seluruh platform yang tersedia yakni PC, Android, dan iOS. Pemilik perangkat VR juga bisa menikmati dunia metaverse secara tiga dimensi untuk berkeliling maupun berinteraksi dengan pemain lainnya.
“Duckie Land adalah game play to earn yang akan memberi nuansa baru terhadap industry gaming dan blockchain. Kami memiliki visi sebagai jembatan untuk ke dua dunia tersebut sehingga memunculkan banyak kesempatan kerja bagi masyarakat luas,” kata CEO Duckie Land, Febrian Pottanobu ditulis Jumat (4/3/2022).
Pemain Duckie Land diajak untuk mengumpulkan beragam karakter bebek, pada saat yang sama juga mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan bebek, mengembangbiakkan, atau menciptakan item berharga yang bisa dipakai selama permainan atau dijual langsung untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Bebek yang dikumpulkan bisa dipersiapkan untuk menjalankan misi berupa pertempuran dengan musuh atau sesama pemain.
Sebagai permainan metaverse, pengguna bisa memiliki tanah layaknya di kehidupan nyata dimana mereka bisa diatur sekehendak hati. Di sana, mereka bisa bercocok tanam, menambang, membuat barang, membangun hingga menikmati panen.
Tidak hanya itu, pemain bisa memanfaatkan tanah di dunia metaverse ini untuk membangun komunitas bagi pemain Duckie Land lainnya untuk berdiskusi, bertransaksi, hingga membuat sesuatu.
Yang menarik, setiap bebek di permainan ini sangatlah khusus, itulah kenapa mereka diperlakukan sebagai non fungible token atau NFT yang bisa diperjualbelikan untuk mendapatkan uang tunai.
Hal ini sejalan dengan misi dari pengembang permainan yang memberi kesempatan kepada pemain untuk bisa mendapatkan kepemilikan atas aset di dalam game dan memungkinkan untuk meningkatkan nilainya dengan bermain lebih sering lagi.
Baca Juga: Indonesia, TIP dan Meta Connectivity Kolaborasi Kembangkan Metaverse
Aset digital ini bisa dijual kembali sebagai mata uang crypto atau cryptocurrencies sedangkan sumber daya yang dipergunakan di dalam permainan merupakan bagian dari blockchain itu sendiri.