Program Penjualan Minyak Goreng Indonesia Dilakukan di 10 Ribu Lokasi Untuk Menurunkan Harga Pasaran

SiswantoABC Suara.Com
Kamis, 19 Mei 2022 | 15:08 WIB
Program Penjualan Minyak Goreng Indonesia Dilakukan di 10 Ribu Lokasi Untuk Menurunkan Harga Pasaran
Ilustrasi Minyak Goreng - Mekanisme Penyaluran BLT Minyak Goreng (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

APKASINDO memperkirakan paling sedikit 25 persen pabrik pengilangan sawit sudah menghentikan pembelian tanda segar dari petani sejak larangan ekspor diberlakukan 28 April lalu yang menjadi pertanda bahwa tangki penyimpanan sudah penuh.

APKASINDO mengatakan protes yang sama juga direncanakan akan dilakukan di 22 provinsi.

Yuslan Thamrin seorang petani yang mengikuti unjuk rasa di Jakarta mengatakan bahwa perayaan Lebaran di kotanya di provinsi Aceh tahun ini kurang semarak karena turunnya penghasilan dari sawit akibat larangan ekspor.

"Dengan harga yang rendah, petani bahkan ragu-ragu untuk melakukan panen," katanya sambil menambahkan bahwa pabrik pengilangan tidak mau mengambil buah sawit segar karena tangki penyimpanan mereka di pelabuhan sudah penuh.

Seorang petani lainnya menggambarkan dilema yang dihadapi oleh petani-petani kecil seperti dirinya.

"Melakukan panenan sekarang ini tidak menguntungkan, namun membiarkan buah busuk di pohon juga akan merusak pohonnya," kata Bambang Gianto, seorang petani di Sumatera Selatan lewat telepon kepada Reuters.

Perwakilan petani itu sempat bertemu dengan  Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang berjanji untuk menyampaikan aspirasi petani tersebut kepada Presiden Jokowi.

Dalam pernyataannya, Moeldoko mengatakan larangan ekspor diberlakukan karena tingginya harga minyak goreng di dalam  negeri walau juga  'tidak berarti presiden tidak melindungi kepentingan petani sawit."

Jajak pendapat minggu ini menunjukkan dukungan terhadap Presiden Jokowi turun ke tingkat 58,1 persen, angka terendah sejak bulan Desember 2015, dengan faktor utama adalah tingginya harga minyak goreng.

Baca Juga: Alasan Mendag Tidak Kunjung Cabut Larangan Ekspor CPO, Demi Harga Minyak Goreng Stabil

Yose Rizal Damuri, direktur eksekutif lembaga pemikir CSIS mengatakan kebijakan yang dilakukan untuk menurunkan harga minyak goreng di dalam negeri adalah kebijakan yang keliru.

"Kebijakan tersebut dibuat hanya untuk menunjukkan bahwa presiden sudah melakukan sesuatu," katanya, sambil mendesak agar harga ditentukan oleh pasar dan konsumen yang mengalami kesulitan membeli dibantu dengan cara lain.

Reuters

Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI