Amerika Serikat dan Eropa di Jurang Inflasi, Indonesia Patut Was-was?

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 24 Mei 2022 | 18:28 WIB
Amerika Serikat dan Eropa di Jurang Inflasi, Indonesia Patut Was-was?
Rangkaian KRL Commuter Line melintas dengan latar belakang deretan gedung bertingkat di Jakarta, Jumat (13/5/2022). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Amerika Serikat dan Eropa kini dihantui resesi. Khusus yang disebutkan pertama, kekhawatiran terus meluas usai inflasi yang tak kunjung membaik di negara adikuasa tersebut. 

Kondisi ekonomi yang semakin buruk ini tidak hanya terjadi di dua wilayah itu saja, namun juga berbagai belahan dunia, seperti Sri Lanka atau Ukraina yang hingga kini masih konflik dengan Rusia. Lantas, bagaimana dengan Indonesia?

Disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, setidaknya ada dua indikator utama dalam pertumbuhan ekonomi nasional, yaitu pertumbuhan tinggi pada kuartal I 2022 yang mencapai 5,01%.

"Ekonomi kita tumbuh," ungkapnya usai rapat dewan gubernur (RDG), Selasa (24/5/2022)

Pada kuartal II, ia menyebut, berbagai indikator ekonomi justru semakin memerlihatkan perkembangan yang baik, hal ini ditunjukkan dengan  pertumbuhan positif penjualan eceran, ekspansi Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur, serta realisasi ekspor dan impor yang tetap tinggi.

"Pertumbuhan ekonomi 2022 diprakirakan tetap berada dalam kisaran proyeksi Bank Indonesia pada 4,5-5,3%," kata Perry.

Sedangkan secara tahunan, inflasi IHK hingga April ini, mencapai 3,47% (yoy). Angka ini meningkay dibandingkan pada Maret lalu yang berada di kisaran 2%.

Meski inflasi masih membayangi Indonesia, Perry meyakini, inflasi bisa ditekan ke level 3 plus minus 1%.

"Dari dua fakta ini, apakah resesi, stagflasi dan terminologi yang lain. Yok bersama dorong ekonomi tumbuh," kata dia.

Baca Juga: Singgung Semua Barang Harus SNI, Jokowi: Batu Diminta SNI, Pasir Diminta SNI, Sekarang Tidak Wajib!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI