Menko Airlangga Ungkap Alasan Inflasi Indonesia Masuk 5 Terendah di Dunia

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 12 Oktober 2022 | 12:09 WIB
Menko Airlangga Ungkap Alasan Inflasi Indonesia Masuk 5 Terendah di Dunia
Keterangan Foto: Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat terbatas terkait Evaluasi Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan sejumlah menteri Kabinet Kerja di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (6/9/2022). [Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan inflasi pada September 2022 yang sebesar 5,95 persen (yoy) menjadikan Indonesia termasuk lima negara dengan inflasi terendah di dunia.

Hal tersebut disampaikan Airlangga ketika ia bersilaturahmi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Kantor Pusat MUI, Jakarta, Selasa (11/10/2022).

"Inflasi Indonesia yang relatif terjaga di 5,9 persen menjadikan Indonesia termasuk lima negara dengan inflasi terendah di dunia," kata Airlangga pada Rabu (12/10/2022).

Airlangga menuturkan, capaian itu sangat luar biasa mengingat dunia saat ini sedang dihadapkan pada The Perfect Storm yang terjadi akibat pandemi COVID-19, konflik, perubahan iklim, commodity prices dan cost of living.

Terlebih, menurutnya, inflasi Indonesia yang tergolong rendah ini merupakan hasil dari sinergi dan kolaborasi seluruh pihak dalam menghadapi tantangan dan ketidakpastian global.

Hasil sinergi dan kolaborasi turut terwujud melalui capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tercatat di atas lima persen dan berhasil berada di peringkat dua di antara negara anggota G20.

Pemerintah juga terus melakukan upaya terkait ketahanan pangan yaitu meningkatkan produksi dan diversifikasi melalui pengembangan food estate dalam jangka menengah.

Airlangga juga berpendapat, Indonesia saat ini surplus pupuk bahkan berhasil mengekspor sekitar dua juta ton urea setiap tahun.

Sementara untuk stok beras relatif lebih aman karena Indonesia mampu memproduksi 32 juta ton dalam satu tahun sehingga diperkirakan sudah swasembada dalam tiga tahun. "Untuk gandum kita tergantung impor," ujarnya.

Baca Juga: Kenaikan Harga BBM Subsidi Sumbang Inflasi di Sumsel Cukup Besar, 1,21 Persen

Upaya food security tersebut termasuk salah satu fokus Presidensi G20 Indonesia selain penguatan arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi berbasis digital dan transisi energi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI