Dikatakan Helmi bahwa kegiatan promosi sawit bertujuan meningkatkan pengetahuan terhadap signifikansi perkebunan kelapa sawit sebagai produk yang mempunyai nilai strategis melalui kegiatan meningkatkan citra nilai produk kelapa sawit, informasi pasar kelapa sawit, memperluas pasar kelapa sawit, meningkatkan investasi perkebunan kelapa sawit, menumbuhkembangkan pusat pemasaran komoditas perkebunan kelapa sawit.
“BPDPKS mempromosikan kebaikan sawit dari aspek kesehatan dan lainnya kepada pelaku UKM Madiun. Harapannya, UKM Madiun memiliki peluang untuk turut serta memanfaatkan beragam produk sawit dan turunannya untuk dikembangkan dalam skala UKMK,” ujar Helmi.
Hasil riset BPDPKS yang telah dikomersialkan dalam skala UKMK antara lain sabun kalsium dari lemak minyak sawit (PFAD) untuk peningkatan produksi susu sapi, Produksi Tinta Cetak (Green Varnish) dari Turunan Minyak Kelapa Sawit.
R.Andriono Waskito Murti, Kepala Dinas Ketenagakerjaan, Koperasi dan UKM Kota Madiun menjelaskan bahwa jumlah pelaku UKM di kota Madiun terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data bahwa jumlah pelaku UKM pada 2022 sebesar 23.672 pelaku usaha. Jumlah ini lebih tinggi dari tahun sebelumnya berjumlah 23.545 pelaku usaha pada 2020 dan 23.618 pelaku UKM pada 2021.
Terdapat tujuh kebijakan yang dijalankan Pemerintah Kota Madiun dalam melakukan pembinaan kepada pelaku UKM yaitu menciptakan iklim kondusif, bantuan permodalan, pengembangan kemitraan, pelatihan, memantapkan asosiasi dan komunitas UKM, mengembangkan sarana dan pemasaran UKM, dan mengembangkan sarana serta prasarana digital.
Dr. Tri Chandra Aprianto, Asisten Stafsus Wapres RI Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah, menjelaskan bahwa Industri kelapa sawit adalah salah satu industri yang penting bagi perekonomian Indonesia.
Tanaman kelapa sawit telah menjadi salah satu sumber utama minyak nabati bagi berbagai negara dan memiliki banyak manfaat bagi dunia industri dan konsumen.
“Harus diakui kelapa sawit membantu penanggulangan kemiskinan di Indonesia. Di mana salah aktor utamanya adalah pelaku UKM,” ujar Tri Chandra.
Memasuki sesi kedua, Dr. Marti Winarni, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Merdeka Madiun, menguraikan beragam keunggulan minyak sawit yang bermanfaat bagi produk olahan makanan UKM. Keunggulan tersebut antara lain harga relatif murah/ terjangkau, memiliki kandungan antioksidan alami, Bebas dari lemak trans, membuat makanan bertekstur halus dan lembut, Tidak berasa dan tidak berbau, dan meningkatkan cita rasa makanan.
Baca Juga: Program Peremajaan Sawit Rakyat KUD Bina Usaha Baru Untungkan Petani
Saat ini, pemanfaatan minyak goreng dan margarin digunakan untuk produk olahan makanan seperti gorengan, kue kering, roti, selai coklat, es krim, dan mie instan.