“Sepuluh topik tersebut memiliki relevensi yang mendalam pada lanskap bisnis keluarga yang sangat dinamis pada saat ini. Contohnya topik tentang limbah makanan, keselamatan dan keamanan, dan marketing. Isu ini sangat penting bagi bisnis keluarga untuk merancang strategi yang dapat meminimalkan pemborosan makanan, memastikan keamanan pangan, dan merumuskan taktik pemasaran yang efektif. Apalagi banyak perusahaan keluarga yang menggeluti bisnis makanan.” Kata Iman Permana.
Upaya semacam ini, lanjut Iman, penting bukan hanya untuk mendorong bisnis yang berkelanjutan, tetapi juga untuk menjaga kesehatan masyarakat.
Mengenai topik praktek bisnis yang berkelanjutan dalam ICBFE kali ini, Jhanghiz Syahrivar mengungkapkan, bisnis keluarga memiliki posisi unik untuk memperjuangkan hal tersebut.
“Pada topik ini, kami akan mengeksplorasi berbagai pendekatan yang bertanggung jawab dari bisnis keluarga terhadap lingkungan dan sosial,” kata dia.
Isu-isu semacam itu, ungkap Jhanghiz, sekarang menjadi sangat mengemuka ketimbang isu-isu lama, seperti persoalan tata kelola dan perencanaan suksesi di perusahaan keluarga.