“Jadi berkatalah seperti: tujuan yang ingin kami kejar begini, dan inilah yang ingin kami capai. Jika Anda setuju dengan tujuan ini, maka mari kita coba mewujudkannya bersama,'” tandas Elon Musk, seraya menyatakan bahwa ia tetap berhak untuk mempertimbangkan dan mengambil kendali jika diperlukan.
“Sesekali, Anda harus berkata, “Teman-teman, kali ini langkahnya mesti begini, Anda harus percaya kepada saya,” lanjut Elon Musk.
Dalam rangka mengembalikan reputasinya sebagai manajer mikro, ia menambahkan sebenarnya unsur manajemen yang dibutuhkan hanya sedikit.
“Saya tidak akan menyebutnya manajemen mikro, ini hanya menekankan perhatian terhadap detail,” katanya dalam sebuah wawancara dengan Nicolai Tangen, kepala eksekutif salah satu badan pendanaan di Norwegia, yang disiarkan di situs media sosial Musk, X.
“Jika Anda mencoba membuat produk yang sempurna, maka perhatian terhadap detail sangatlah penting,” saran Elon Musk.
Meski pun sebagian besar bos yang mengelola berada di sektor mikro manajer tidak menganggap tindakan mereka melanggar otonomi karyawan, mayoritas pekerja mengatakan bahwa mereka memiliki bos yang terlalu terlibat selama karier mereka, demikian temuan survei.
Elon Musk sendiri berteman baik dengan bos-bos lain yang terkenal suka menuntut anak buah, antara lain seperti mantan CEO Apple Steve Jobs, dan mantan CEO Microsoft Bill Gates.
Biografer Walter Isaacson yang menulis seluk-beluk tentang Elon Musk menggambarkan bahwa sang miliarder ini terobsesi dengan keputusan-keputusan paling penting perusahaannya.
Antara lain , desain truk tenaga listrik Cybertruck hingga lokasi Twitter menempatkan servernya.
Baca Juga: Lebih Dulu dari Presiden, Menteri PUPR dan Keluarga Pindah ke IKN
Elon Musk mengatakan belum membaca buku Walter Isaacson tentang biografinya, namun memberikan gambaran bagaimana ia sanggup menjalankan enam perusahaan selama dua tahun.