"Allah itu punya cara-cara ajaib bagi hamba-Nya yang berkeinginan baik atas nama-Nya. Tiap bulan saya menyisihkan dari gaji saya untuk ditabung," kata dia.
Gajinya tidak mencapai puluhan juta, apalagi ratusan juta. Tapi, rezeki tidak bekerja sesuai nalar manusia, melainkan cara Allah yang tidak biasa.
Komitmen Marsudi bersama JNE, terus membuka jalur-jalur rezeki baru yang terus ia tabung hingga cukup digunakan untuk merenovasi Masjid Quwwatul Islam.
"Bukan hanya untuk warga, saya ingin masjid ini bermanfaat untuk semua orang, seperti musafir. Karena memang di sini agak jarang ada masjid pinggir jalan," ujar Marsudi.
Memberi manfaat untuk semua orang, ungkapan ini Marsudi terinspirasi oleh nilai-nilai yang diwariskan oleh pendiri JNE, almarhum Soeprapto Soeparno.
"Saya meneladani almarhum Pak Prapto yang selalu mengasihi anak yatim dengan melibatkan mereka di setiap acara perusahaan, mengutamakan kesejahteraan karyawan, dan membangun rumah ibadah," ungkapnya.
Marsudi juga menyadari betul arti corporate value JNE, yaitu jujur, disiplin dan visioner. Tiga poin yang turut ia terapkan dalam hidup sehari-hari.
"Kedisiplinan dan visi harus dimiliki seseorang agar istiqomah dengan jalan yang dipilih. Dan kejujuran, adalah kunci agar Allah menunjukkan cahaya di setiap langkah," kata dia.
Kemudahan yang diberikan Allah tidak lantas membuatnya lupa. Ia menyadari, semua itu tidak akan terwujud tanpa dukungan rekan sejawat di JNE.
Baca Juga: Review Film 'Clouds', Sebuah Kisah Inspiratif dalam Menggapai Impian
" Terima kasih kepada semua teman-teman di JNE. Tanpa dukungan mereka, saya tidak akan bisa mewujudkan mimpi saya ini," ujar Marsudi.