“Kesimpulan ini kami dapatkan bukan tanpa dasar. Pertama, berdasarkan data Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sepanjang 2023 mendapati hasil deteksi trafik anomali serangan hacking itu paling tinggi dari dan terhadap Indonesia!” tuturnya.
Kedua, lanjutnya, perubahan sikap hacker Brain Cipher yang mula-mula meminta tebusan (ransomware) untuk membuka kunci sandi data PDN kemudian tiba-tiba membuka kunci sandi tersebut dengan alasan tindakan perentasan adalah untuk mengingatkan pemerintah agar peduli pada keamanan data.
“Ini dilakukan hacker tak lama setelah Menko Polhukam Hadi Tjahjanto usai rapat dengan BSSN dan Menkomindo menyatakan telah mengetahui aktor pemicu awal terjadinya perentasan tersebut. Makin jelas ini upaya bandar judol di dalam negeri yang bisa jadi memiliki koneksi dengan aktor politik ,” tegasnya.