Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Istana Negara Jakarta pada Senin (19/8/2024).
Bahlil menggeser posisi Arifin Tasrif untuk mengatur soal migas hingga energi terbarukan.
Dalam industri pertambangan Bahlil bukan pemain baru, dia dikenal piawai dalam menjalankan bisnis sektor ini, khusunya di Indonesia Timur.
Berdasarkan data Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) diungkapkan Bahlil memiliki perusahaan induk bernama PT Rifa Capital dan memiliki anak usaha bernama PT Bersama Papua Unggul dimana dirinya mengempit sekitar 90 persen saham di perusahaan itu.

PT Bersama Papua Unggul sendiri memiliki anak usaha PT Meta Mineral Pradana (MMP), sebuah perusahaan tambang nikel dengan dua izin tambang di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.
Meski memiliki perusahaan itu, Bahlil diketahui tidak mengendalikan secara penuh perusahaannya, dirinya menunjuk sejumlah koleganya untuk melebarkan sayap bisnis perusahaan.
Berdasarkan data Jatam setidaknya ada tiga orang dari teman dekat Bahlil yang menjadi direktur di perusahaan milik mantan Ketua HIPMI tersebut. Ketiga nama tersebut adalah Tresse Kainama, Setyo Mardanus dan Made Suryadana.
Nama Tresse Kainama juga mucul di sejumlah perusahaan yang terafilisasi dengan perusahaan Bahlil, yaitu PT Meta Mineral Pradana sebagai Direktur, PT MAP Survaillances sebagai Direktur, dan PT Karya Bersama Mineral sebagai Komisaris.
"Semua perusahaan ini terafiliasi dengan Bahlil," kata Koordinator Jatam, Melky Nahar dalam sebuah diskusi beberapa waktu lalu.
Tak hanya sampai disitu saja, Tresse Kainama juga tercatat sebagai Komisaris di PT Cendrawasih Hijau Lestari dan Komisaris di PT Cendrawasih Artha Teknologi. PT Cendrawasih Hijau Lestari merupakan perusahaan yang bergerak dalam sektor perhutanan, beroperasi di Kaimana, Papua Barat yang juga dimiliki Bahlil.