Suara.com - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada Hari Rabu (23/4/2025) untuk ukuran satu dibanderol di harga Rp1.991.000 per gram.
Harga emas Antam itu tergelincir Rp48.000 dibandingkan hari Selasa (22/4/2025) sebelumnya.
Sementara itu, harga Buyback (beli kembali) emas Antam dibanderol di harga Rp1.840.000 per gram.
Harga buyback itu juga merosot Rp48.000 dibandingkan dengan harga buyback hari Selasa kemarin.
Seperti dilansir dari laman resmi Logam Mulia Antam, berikut adalah harga emas antam pada hari ini:
- Emas 0,5 gram Rp1.045.000
- Emas 1 Gram Rp1.991.000
- Emas 2 gram Rp3.922.000
- Emas 3 gram Rp5.858.000
- Emas 5 gram Rp9.730.000
- Emas 10 gram Rp19.405.000
- Emas 25 gram Rp48.387.000
- Emas 50 gram Rp96.695.000
- Emas 100 gram Rp193.312.000
- Emas 250 gram Rp483.015.000
- Emas 500 gram Rp965.820.000
- Emas 1.000 gram Rp1.931.600.000
Harga Emas Dunia Terus Naik
Harga emas dunia mencetak rekor gemilang pada hari Selasa, menembus angka USD3.500 per troy ouncelevel tertinggi sepanjang masa. Namun, euforia ini tak bertahan lama.
Seperti dilansir dari FXStreet, emas dunia mulai kehilangan momentum dan turun ke kisaran USD3.390 pada perdagangan sore waktu Amerika, seiring dengan Dolar AS (USD) yang berhasil bangkit dari keterpurukannya di awal pekan.
Penyebab utama gejolak pasar kali ini datang dari Washington. Ketegangan antara Presiden Donald Trump dan Ketua The Fed, Jerome Powell, memanas setelah Trump melontarkan kritik tajam dengan menuduh Powell gagal menjalankan tugasnya dan bahkan mengancam akan mencopotnya. Meski secara hukum presiden tak memiliki kewenangan tersebut, ancaman ini sudah cukup untuk mengguncang pasar global.
Baca Juga: Trump Ancam Pecat Ketua The Fed, Harga Emas Langsung Meroket Rp57 Juta Per Ons!
Akibatnya, Investor ramai-ramai menghindari risiko, pasar saham rontok, dan USD terpuruk. Semua ini terjadi saat volume perdagangan tipis karena libur Paskah, memperparah tekanan di pasar.
Kondisi sedikit membaik pada hari Selasa, tetapi bayang-bayang krisis belum sepenuhnya hilang. Independensi The Fed kini menjadi sorotan tajam, sementara ketegangan dagang masih membayangi. Presiden Trump menunda pengenaan tarif balasan, berharap bisa meraih kesepakatan yang lebih baik dengan mitra dagangnya.
USD pun mulai menemukan pijakan, didorong oleh pernyataan positif dari Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, yang menyebutkan bahwa situasi dengan China "tidak berkelanjutan" namun menunjukkan tanda-tanda perbaikan.
Dengan ketiadaan data ekonomi kelas kakap akhir-akhir ini, fokus beralih ke panggung politik dan fiskal. Namun, itu bisa berubah besok. Pasar bersiap menyambut rilis awal data PMI (Purchasing Managers’ Index) dari S&P Global untuk bulan April—barometer vital bagi kesehatan ekonomi global yang sering kali mengguncang pasar finansial.
Secara teknikal, grafik harian menunjukkan emas dunia mengalami penurunan tajam dari puncaknya, dengan kemungkinan penurunan lebih lanjut jika tekanan berlanjut. Namun, permintaan emas bisa kembali menguat jika ketidakpastian global terus mendorong investor mencari aset aman.
Di grafik 4 jam, harga emas telah menembus Simple Moving Average (SMA) 20, sinyal awal dari potensi koreksi lebih dalam menuju level support berikutnya di USD3.284—yang tercatat sebagai titik terendah pada 17 April. Indikator teknis juga mulai melemah, meskipun arah jangka menengah masih menunjukkan kecenderungan bullish.