Bagi Dividen, AALI Siapkan Rp 515,8 Miliar atau Setara Rp 268 per Lembar Saham

Iwan Supriyatna Suara.Com
Senin, 28 April 2025 | 15:38 WIB
Bagi Dividen, AALI Siapkan Rp 515,8 Miliar atau Setara Rp 268 per Lembar Saham
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Astra Agro Lestari di Menara Astra.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sepanjang tahun 2024, penjualan Astra Agro sebesar 69% ditujukan dari pasar domestik. Hal tersebut sejalan dengan komitmen untuk mensukseskan program pemerintah khususnya dalam memenuhi pasokan minyak sawit domestik melalui kebijakan Domestic Market Obligations (DMO).

Sedangkan 31% penjualan Astra Agro untuk memenuhi kebutuhan global melalui pasar ekspor ke berbagai negara, diantaranya ke China, India, Korea Selatan, dan Pakistan.

Ditengah berbagai tantangan operasional yang melanda industri kelapa sawit Indonesia termasuk Astra Agro, Perusahaan berkode AALI ini tetap fokus pada pengembangan Research and Development (R&D) untuk menciptakan penemuan-penemuan baru yang dapat mendorong kinerja operasional yang berkelanjutan di masa yang akan datang.

Upaya tersebut sejalan dengan pula dengan inisiatif keberlanjutan yang tertuang dalam strategi perusahaan yakni Astra Agro Sustainability Aspirations 2030 yang berfokus pada upaya-upaya dalam mengurangi efek Gas Rumah Kaca (GRK), Keberagaman dan lingkungan yang inklusi serta memastikan jalannya Perseroan memberikan dampak yang baik bagi masyarakat sekitar area operasional perseroan dan Bangsa Indonesia pada umumnya.

Pada tahun 2024, Perseroan kembali menciptakan lompatan besar dengan membangun fasilitas methane capture. Saat ini, Perseroan telah memiliki dua unit methane capture di Provinsi Riau yang bertujuan untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sekaligus memberikan efisiensi energi dalam bentuk Energi Baru Terbarukan (EBT). Inisiatif Perseroan ini sesuai dengan strategi portfolio roadmap Astra Agro Sustainability Aspirations 2030. 

“Methane capture ini mampu mereduksi emisi gas methane yang berasal dari Palm Oil Mill Effluent (POME) menjadi nol. Perseroan juga memaksimalkan aktivitas Warehouse Management System (WMS). Adapun, Perseroan telah mampu mereduksi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 126,33 kiloton CO2.” Ungkap Presiden Direktur Astra Agro Djap Tet Fa.

Djap Tet Fa menambahkan Perseroan telah melaksanakan program replanting seluas 5.052 hektar atau naik 7% yoy pada tahun 2024.

Proses peremajaan kebun menggunakan bibit unggul yang dikembangkan oleh tim R&D milik perusahaan. Program ini, lanjutnya, menjadi penting sebagai upaya intensifikasi lahan tanpa mengabaikan keseimbangan ekosistem.

Inovasi dan penerapan teknologi selalu juga diterapkan dalam proses bisnis untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Baca Juga: Garudafood (GOOD) Tebar Dividen Rp350 Miliar ke Pemegang Saham

Area operasional milik Astra Agro telah memanfaatkan teknologi Drone Monitoring System (DMS) untuk memonitor kinerja operasional didukung dengan sebuah ruangan atau control room yang menghimpun semua data pemantauan sehingga memudahkan management dalam mengakses pemantauan keadaan lapangan secara real time.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI