Selain itu, terdapat potensi kesepakatan perdagangan antara AS dengan sejumlah negara lain yang saat ini sedang bernegosiasi. Tekanan dari dalam negeri AS, khususnya tekanan politik, juga berpotensi mendorong Presiden AS Donald Trump untuk mencapai kesepakatan perdagangan.
Dari kawasan Eropa, pelaku pasar bersiap menghadapi pekan yang berpotensi fluktuatif dengan adanya rilis data inflasi utama dari Zona Euro dan AS, serta laporan ketenagakerjaan bulanan AS yang dijadwalkan pada Jumat (2/5/2025).
Bursa saham Eropa melanjutkan penguatan pada perdagangan Senin (28/4/2025), dengan sebagian besar sub-indeks mencatatkan kenaikan yang didorong oleh optimisme terhadap meredanya ketegangan perdagangan AS-China menjelang musim laporan keuangan dan rilis data ekonomi pada pekan ini.
Indeks pan-Eropa STOXX 600 menguat 0,53 persen ke level 523,19. Indeks-indeks utama Eropa juga menunjukkan tren positif, dengan DAX Jerman naik 0,13 persen ke 22.271,67, FTSE 100 Inggris bertambah tipis 0,02 persen ke 8.417,34, dan CAC 40 Prancis naik 0,50 persen ke 7.573,76.
Sementara itu, bursa saham AS Wall Street bergerak bervariasi pada perdagangan Senin (28/4/2025). Indeks S&P 500 menutup sesi yang penuh gejolak nyaris stagnan, tertekan oleh pergerakan saham-saham berkapitalisasi besar seiring investor menantikan sejumlah katalis, termasuk data ekonomi dan laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan besar AS.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,28 persen menjadi 40.227,59, indeks S&P 500 menguat tipis 0,06 persen ke 5.528,75, sementara Nasdaq Composite terkoreksi tipis sebesar 0,10 persen menjadi 17.366,13.
Pergerakan bursa saham regional Asia pada perdagangan pagi ini juga menunjukkan tren yang beragam. Indeks Nikkei Jepang menguat tipis sebesar 0,01 persen ke 35.839,99, indeks Shanghai naik 0,03 persen ke 3.289,51, indeks Kuala Lumpur menguat 0,17 persen ke 1.524,13, dan indeks Strait Times Singapura naik 0,25 persen ke 3.821,29.
Secara teknikal, IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat sebesar 0,66 persen, meskipun masih disertai dengan net sell asing sekitar Rp103 miliar. Saham-saham yang paling banyak dijual oleh investor asing antara lain BMRI, RAJA, TLKM, UNTR, dan GOTO.
Namun, secara keseluruhan, IHSG hari ini masih berpotensi untuk melanjutkan kenaikan dengan perkiraan support pada level 6630-6660 dan resistance pada level 6770-6800. Para pelaku pasar akan terus mencermati perkembangan data PMA kuartal I-2025 serta sentimen global terkait isu tarif dan perkembangan ekonomi global untuk menentukan arah pergerakan IHSG selanjutnya.
Baca Juga: IHSG Kembali di Zona Hijau di Kamis Pagi, Ini Saham Pendorongnya