Waskita Karya Turunkan Jumlah Utang Rp14,7 Triliun, Kini Tersisa Rp69,3 Triliun

Selasa, 29 April 2025 | 18:19 WIB
Waskita Karya Turunkan Jumlah Utang Rp14,7 Triliun, Kini Tersisa Rp69,3 Triliun
Gambar Ilustrasi Logo Waskita Karya. [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Emiten kontruksi plat merah PT Waskita Karya (Persero) Tbk berhasil menurukan jumlah utang mereka sepanjang tahun lalu sebesar Rp14,7 triliun dan kini tersisa Rp69,3 triliun.

Hal tersebut terungkap usai Waskita Karya menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2025 di Gedung Waskita Karya, Jakarta, Selasa (29/4/2025).

Dalam acara emiten bersandi WSKT itu terdapat tujuh mata acara yang dibahas dalam agenda rutin tersebut, di antaranya Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil (PUMK) Tahun Buku 2024.

Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita mengatakan, proses pemulihan kinerja keuangan dan operasional melalui restrukturisasi menjadi perhatian utama Perseroan selama 2024. Kini, lanjutnya, Waskita Karya pun telah mendapatkan persetujuan dari 22 kreditur perbankan Master Restructuring Agreement (MRA) dan Kredit Modal Kerja Penjaminan (KMKP) 2021 dengan nilai outstanding sebesar Rp31,65 triliun.

"Skema restrukturisasi tersebut telah efektif sejak 17 Oktober 2024. Berkat restrukturisasi yang dijalankan, Perseroan menjadi lebih optimall dalam menata keuangannya," ujar Ermy dalam keterangan resmi, Selasa (29/4/2025).

Ia menambahkan, restrukturisasi yang dilakukan pada Obligasi Non-Penjaminan senilai Rp3,35 triliun juga telah mendapatkan persetujuan atas tiga seri obligasi. Perseroan, kata dia, berhasil mendapatkan persetujuan restrukturisasi tersebut melalui Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO).

"Dalam konteks restukturisasi operasional, perusahaan menitikberatkan pada pemulihan kegiatan operasional inti dengan fokus menjadi kontraktor murni. Strategi ini mengedepankan pengerjaan sejumlah proyek dengan skema pembayaran bulanan dan menghindari turnkey, guna menjaga stabilitas modal kerja" jelasnya.

Ermy menegaskan, manajemen juga berkomitmen untuk melakukan perbaikan Tata Kelola Perseroan. Hal ini menjadi salah satu fokus utama demi mencapai bisnis perusahaan yang prudent dan sustain.

Pada tahun lalu, lanjutnya, Waskita berhasil mencatatkan total penurunan utang sebesar Rp14,7 triliun menjadi Rp69,3 triliun. Kinerja Waskita induk atau secara standalone pun mencatatkan keuntungan dengan laba berjalan sebesar Rp4,8 triliun. Laba itu disebabkan adanya peningkatan pendapatan lain-lain yang berasal dari pengakuan gain atas modifikasi utang dan adanya perbaikan rasio Beban Pokok Pendapatan/Pendapatan Usaha yang menghasilkan peningkatan margin laba kotor dari 0,6 persen pada 2023 menjadi 5,7 persen pada 2024.

Baca Juga: Mimpi Pendidikan vs Ancaman Utang: Dilema Kebijakan Student Loan Pemerintah

Secara konsolidasi, Waskita juga berhasil meningkatkan EBITDA hingga 347 persen dari negatif Rp0,4 triliun menjadi positif Rp0,9 triliun. Peningkatan itu dikarenakan kinerja operasional, efisiensi atas beban usaha, dan kontribusi pendapatan lain-lain atas divestasi sebagian kepemilikan saham di ruas Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI