Pasar Asia pun bergerak variatif di tengah libur bursa di beberapa negara seperti Jepang dan Korea Selatan. Indeks Hang Seng menguat 0,70 persen, sedangkan indeks Taiex Taiwan dan ASX 200 Australia masing-masing melemah 0,05 persen dan 0,08 persen.
Indeks manajer pembelian (PMI) jasa Caixin di China juga turun menjadi 50,7, menandakan pelemahan aktivitas sektor jasa di negara tersebut.
Kembali ke pasar domestik, aliran dana asing masih mencatatkan penjualan bersih, dengan saham-saham seperti ASII, CUAN, BBNI, BMRI, dan MBMA menjadi target utama penjualan asing.
Namun, Fanny menilai bahwa tekanan ini belum cukup untuk mengubah arah tren jangka pendek, mengingat beberapa sektor masih menunjukkan potensi penguatan.
"Sejumlah saham komoditas dan energi seperti BRMS, MDKA, MEDC, PTRO, serta emiten berbasis energi baru seperti BREN dan PGAS, menjadi pilihan menarik untuk perdagangan jangka pendek hari ini," tambahnya.
![Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (30/12/2024). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym.]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/12/30/41067-ihsg-indeks-harga-saham-gabungan-bursa-efek-ilustrasi-bursa-ilustrasi-ihsg.jpg)
Senada dengan Fanny, Pilarmas Investindo Sekuritas juga memproyeksikan IHSG menguat terbatas.
Secara teknikal, analis menilai bahwa pergerakan IHSG masih dalam tren konsolidasi, dengan potensi penguatan yang terbatas.
"IHSG berpotensi melanjutkan penguatan namun terbatas, dengan level support di 6.700 dan resistance di kisaran 6.980," tulis tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam laporan hariannya.
Sentimen positif di pasar domestik datang dari data ketenagakerjaan Indonesia yang menunjukkan perbaikan. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada kuartal I 2025 turun menjadi 4,76 persen, dibandingkan 4,82 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya. Angka ini merupakan yang terendah sejak krisis moneter 1997.
Baca Juga: Boy Thohir Borong 46,8 Juta Lembar Saham MBMA
Seiring dengan itu, jumlah tenaga kerja meningkat 2,52 persen menjadi 145,77 juta orang, terutama di sektor perdagangan besar dan eceran, serta reparasi dan perawatan kendaraan bermotor.