Suara.com - Sentimen negatif kembali menyelimuti bursa saham Wall Street pada perdagangan Selasa (6/5/2025) (Rabu untuk waktu WIB), dipicu oleh kekhawatiran pasar terhadap kelanjutan kesepakatan dagang internasional. Sementara itu, bursa Asia menunjukkan pergerakan yang beragam di tengah libur dan sentimen regional.
Di tengah ketidakpastian global, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru menunjukkan ketahanan dengan mencatatkan penguatan signifikan.
Indeks-indeks utama di Wall Street kembali terparkir di zona merah. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) mencatat penurunan sebesar 0,95%, diikuti oleh S&P 500 yang terkoreksi 0,77%, dan Nasdaq Composite yang melemah 0,87%. Pelemahan ini dipicu oleh pernyataan mantan Presiden AS Donald Trump terkait negosiasi dagang dengan Kanada.
Dalam pertemuan dengan PM Mark Carney, Trump menyatakan bahwa AS "tidak harus menandatangani kesepakatan," yang bertentangan dengan optimisme Menteri Keuangan AS Scott Bessent sebelumnya mengenai potensi kesepakatan dagang dalam waktu dekat. Penurunan ini juga menyeret saham-saham unggulan seperti Tesla dan Goldman Sachs yang masing-masing turun 1,8%, serta saham-saham teknologi raksasa seperti Nvidia dan Meta Platforms.
Di kawasan Asia, sebagian besar bursa masih tutup pasca libur Hari Buruh. Namun, beberapa bursa yang dibuka menunjukkan pergerakan yang bervariasi. Indeks Hang Seng Hong Kong berhasil mencatatkan kenaikan sebesar 0,70%, sementara indeks Taiex Taiwan turun tipis 0,05%.
Di Australia, indeks ASX 200 juga mengalami penurunan tipis sebesar 0,08%. Sebaliknya, indeks FTSE Straits Times Singapura naik tipis 0,04% dan FTSE Malaysia turun 0,39%. Sentimen di Asia juga diwarnai oleh usulan India mengenai tarif nol untuk produk baja, komponen otomotif, dan farmasi secara timbal balik dengan batasan impor tertentu, serta sinyal positif dari Malaysia terkait potensi pemotongan tarif oleh AS.
Pasar saham China kembali aktif diperdagangkan setelah libur panjang, di tengah harapan penyelesaian sengketa dagang dengan AS. Namun, data PMI jasa Caixin China menunjukkan penurunan menjadi 50,7 dari 51,9 pada bulan sebelumnya. Bursa saham Jepang dan Korea Selatan masih tutup karena libur umum.
Berbeda dengan tekanan yang dialami Wall Street, IHSG justru menunjukkan tren positif pada perdagangan kemarin. Setelah dibuka menguat, IHSG terus bergerak di zona hijau hingga penutupan sesi perdagangan. Berdasarkan data penutupan, IHSG berhasil mencatatkan kenaikan sebesar 0,97%. Namun, kenaikan ini kembali diiringi oleh aksi jual bersih (net sell) oleh investor asing yang tercatat sebesar Rp141 miliar. Saham-saham yang paling banyak dilepas oleh investor asing meliputi ASII, CUAN, BBNI, BMRI, dan MBMA.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, mayoritas sektor menunjukkan penguatan. Sektor barang baku menjadi pemimpin penguatan dengan kenaikan sebesar 2,72%, diikuti oleh sektor energi dan teknologi yang masing-masing naik sebesar 1,13% dan 0,96%.
Baca Juga: IHSG Terus Perkasa di Pembukaan Pedagangan Hari Ini, Simak Saham Pendorongnya
Sementara itu, tiga sektor mengalami penurunan, dengan sektor industri mencatat penurunan terdalam sebesar 0,75%, diikuti oleh sektor transportasi & logistik dan infrastruktur yang masing-masing turun sebesar 0,41% dan 0,75%. Saham-saham yang mencatatkan kenaikan signifikan antara lain BATR, ISEA, AYLS, PNSE, dan HUMI. Di sisi lain, saham-saham yang mengalami penurunan terbesar adalah PPRI, IFII, NAYZ, LMPI, dan DGWG.