Jasa Marga Kini Punya Bos Baru Rivan A Purwantono

Achmad Fauzi Suara.Com
Kamis, 08 Mei 2025 | 08:59 WIB
Jasa Marga Kini Punya Bos Baru Rivan A Purwantono
Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan A Purwantono

Suara.com - Pergantian pucuk kepemimpinan di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) setelah dimiliki Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) terjadi.

Salah satunya, BUMN jalan tol, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) yang alami pergantian Direktur Utama. Hal ini sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024 pada Rabu, 7 Mei 2025.

Dalam RUPST tersebut, Rivan Achmad Purwantono menggeser Subakti Syukur dari kursi Direktur Utama. Rivan sebelumnya, menjabat sebagai Direktur Utama Jasa Raharja.

Kemudian, dalam RUPST itu, Cahya Arinta B juga digeser dari posisi Direktur Human Capital dan Transformasi, dan digantikan oleh Yoga Tri Anggoro.

Sedangkan, pemegang saham juga sepakat menguarangi jumlah komisaris, dari tujuh menjadi enam orang.

"Dalam agenda RUPST, Perseroan juga menyetujui perubahan nomenklatur dan penetapan jajaran Komisaris dan Direksi berdasarkan keputusan RUPST," Corporate Secretary and Chief Administration Officer Jasa Marga Ari Wibowo dalam keterangan tertulis yang dikutip, Kamis (8/5/2025).

Tebar Dividen

Dalam RUPST tersebut, Dewan Komisaris dan Direksi Jasa Marga melaporkan pembagian dividen kepada pemegang saham sebesar Rp1,13 Triliun atau sebesar 25 persen dari laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

Lebih dari 300.000 mobil kembali ke Jabodetabek usai libur Idul Adha pada 18 Juni 2024. [Antara]
Lebih dari 300.000 mobil kembali ke Jabodetabek usai libur Idul Adha pada 18 Juni 2024. [Antara]

Ari Wibowo menjelaskan, atas kinerja yang solid sepanjang tahun 2024, Perseroan mengambil langkah strategis dengan meningkatkan dividend payout ratio dibandingkan tahun sebelumnya sebagai bentuk komitmen Perseroan untuk memberikan nilai tambah kepada pemegang saham atas kepercayaan yang telah diberikan selama ini.

Baca Juga: Petinggi BUMN Korupsi? Anggota DPR: Tidak Ada Satu pun WNI yang Kebal Hukum

Ke depannya, manajemen akan mengupayakan kesinambungan pembayaran dividen melalui kebijakan yang terukur dengan tidak mengabaikan kondisi keuangan dan ekonomi kedepan.

"Besaran dividen per lembar (DPS) yang diperoleh pemegang saham adalah sebesar Rp156,23. Sementara itu, sisa laba bersih tahun 2024 Perseroan dialokasikan sebagai laba ditahan yang akan digunakan sebagai cadangan lain. DPS pada tahun 2024 ini melonjak 312,61 persen dibandingkan DPS periode lalu sebesar Rp37,86. Dividen tersebut akan dibayarkan secara proporsional kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal pencatatan (recording date) 21 Mei 2025," imbuh Ari.

 Selain itu, Jasa Marga juga melaporkan kinerja positif Perseroan pada tahun 2024 yang dapat dilihat dari kemampuan Jasa Marga menghasilkan core profit (pendapatan inti) Rp3,70 triliun, tumbuh sebesar 35.95 persen dari tahun sebelumnya dan berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp18,73 triliun, tumbuh sebesar 20,32 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Tidak hanya itu, EBITDA Perseroan juga mencapai Rp12,62 triliun atau tumbuh sebesar 27,30 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya.

Begitu pun dengan realisasi EBITDA Margin mencapai 67,38 persen yang merupakan kontribusi positif dari strategi Perseroan untuk melakukan konsolidasi kembali atas tiga ruas jalan tol meliputi ruas Batang-Semarang, Solo-Ngawi, dan Ngawi- Kertosono dengan melakukan pembelian kembali atas unit Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) di tahun 2024.
 
Dalam rangka mengoptimalkan portofolio bisnis Perseroan, pada tahun 2024, Jasa Marga berhasil melakukan aksi korporasi Pendanaan Berbasis Ekuitas (Equity Financing) PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) dengan menggandeng strategic partner untuk mendapatkan sumber pendanaan alternatif berbasis ekuitas.

Perseroan tetap menjadi pengendali utama dan mempertahankan posisinya sebagai pemegang saham mayoritas pada PT JTT dengan kepemilikan saham sebesar 65 persen. Perolehan hasil pendanaan digunakan untuk mengoptimalkan struktur modal dan rasio hutang Perseroan, sehingga kapasitas dan kondisi keuangan Perseroan dalam jangka panjang akan tetap terjaga seiring dengan penyelesaian ruas jalan tol baru.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI