Sejumlah Negara Resmi Blokir Worldcoin, Indonesia Jadi yang Terbaru

M Nurhadi Suara.Com
Kamis, 08 Mei 2025 | 10:28 WIB
Sejumlah Negara Resmi Blokir Worldcoin, Indonesia Jadi yang Terbaru
WorldCoin
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Tujuan utama dari proyek Worldcoin adalah untuk membangun sebuah sistem identitas digital universal yang dapat diakses oleh siapa saja di seluruh dunia, sekaligus menciptakan jaringan keuangan global yang diklaim mampu menjaga privasi penggunanya. Namun, metode pengumpulan data biometrik yang digunakan, terutama pemindaian retina, telah memicu berbagai pertanyaan dan kekhawatiran dari berbagai pihak, termasuk para regulator di sejumlah negara yang mempertanyakan implikasi privasi dan keamanan data.

Berbeda dengan sistem keuangan tradisional yang bersifat sentralistik, Worldcoin mengusung konsep desentralisasi. Ini berarti bahwa kontrol dan pengambilan keputusan dalam jaringan Worldcoin berada di tangan komunitas pengguna, bukan di bawah kendali lembaga terpusat seperti bank atau pemerintah. World ID dirancang dengan tujuan untuk membedakan antara manusia asli dan entitas non-manusia seperti bot atau kecerdasan buatan, sekaligus berfungsi sebagai bukti keaslian identitas seseorang dalam dunia digital.

Worldcoin (WLD) beroperasi sebagai platform identifikasi digital yang dirancang untuk menyediakan cara yang diklaim aman dan praktis bagi individu untuk membuktikan identitas kemanusiaan mereka secara daring. Platform ini dibangun di atas tiga elemen utama yang saling terkait: World ID, World App, dan token kripto WLD.

World ID berfungsi sebagai semacam "paspor digital" yang memverifikasi keunikan identitas seseorang melalui proses pemindaian mata menggunakan perangkat khusus yang disebut Orb. Alat canggih ini bekerja dengan cara memindai pola unik pada retina mata pengguna dan menghasilkan kode identifikasi unik yang disebut IrisCode.

Kode ini kemudian disimpan dalam sistem blockchain yang terdesentralisasi dan diklaim tidak terhubung secara langsung dengan data pribadi pengguna lainnya. Tujuan utama dari sistem ini adalah untuk mencegah seseorang memiliki lebih dari satu World ID, sehingga memastikan keunikan identitas dalam jaringan.

Setelah proses verifikasi menggunakan Orb selesai, identitas digital yang unik ini akan terintegrasi ke dalam jaringan blockchain Worldcoin. Pengguna kemudian dapat menggunakan World ID mereka untuk membuktikan keaslian identitas mereka melalui aplikasi pihak ketiga yang dilindungi oleh sistem kriptografi yang kuat.

Sementara itu, World App adalah aplikasi seluler yang berfungsi sebagai dompet digital dan tempat penyimpanan World ID yang diperoleh dari proses pemindaian retina. Aplikasi ini juga memberikan pengguna akses ke berbagai layanan keuangan terdesentralisasi (DeFi) yang dibangun di atas jaringan Worldcoin. Selain berfungsi sebagai dompet untuk menyimpan token Worldcoin (WLD), World App juga memungkinkan pengguna untuk menyimpan aset kripto lainnya seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), dan USD Coin (USDC), dengan rencana untuk menambahkan dukungan terhadap mata uang digital lainnya di masa depan.

Setelah pengguna berhasil menjalani proses pemindaian retina untuk membuat World ID dan mengunduh World App ke perangkat seluler mereka, mereka akan mendapatkan akses ke token kripto WLD. Token ini awalnya didistribusikan secara gratis kepada para peserta uji coba proyek Worldcoin serta didistribusikan lebih luas kepada pengguna saat peluncuran resmi melalui mekanisme airdrop. Saat ini, token WLD telah dapat diperdagangkan di berbagai bursa kripto ternama di dunia, termasuk KuCoin dan Binance.

Baca Juga: Tertipu Janji Gaji Rp15 Juta: Kisah Pemuda Bekasi Jadi Marketing Judi Online di Kamboja

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI