BI Ramal Penjualan Eceran Bakal Loyo, Ini Faktornya

Rabu, 14 Mei 2025 | 12:45 WIB
BI Ramal Penjualan Eceran Bakal Loyo, Ini Faktornya
BI ramal penjualan eceran bakal loyo, ini faktornya

Suara.com - Bank Indonesia (BI) mencatat penjualan eceran diprakirakan tetap baik pada April 2025. Hal itu terlihat dari Indeks Penjualan Riil (IPR) April 2025 diprakirakan mencapai 231,1.

Hal ini didukung tetap tumbuhnya Kelompok suku cadang dan aksesori, bahan bakar kendaraan bermotor, dan subkelompok sandang.

Direktur Eksekutif Komunikasi BI Ramdan Denny mengatakan penjualan kelompok lainnya diprakirakan menurun. Terutama Kelompok peralatan informasi dan komunikasi, perlengkapan rumah tangga lainnya, dan makanan, minuman, dan tembakau. 

"Secara bulanan, penjualan eceran pada April 2025 diprakirakan terkontraksi sebesar 6,9% (mtm), dipengaruhi oleh normalisasi permintaan masyarakat seiring berakhirnya periode Ramadan dan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri," katanya dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (14/5/2025).

Pada Maret 2025, IPR tercatat sebesar 248,3 atau tumbuh 5,5% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada Februari 2025 sebesar 2,0% (yoy). Peningkatan IPR tersebut terutama didorong oleh Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, Barang Budaya dan Rekreasi, serta Subkelompok Sandang.

Secara bulanan, penjualan eceran pada Maret 2025 juga tumbuh sebesar 13,6% (mtm), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 3,3% (mtm). Peningkatan tersebut bersumber dari mayoritas kelompok barang, terutama kelompok makanan, minuman dan tembakau, barang budaya dan rekreasi, serta subkelompok Sandang, sejalan dengan permintaan masyarakat saat Ramadan dan HBKN Idulfitri, serta strategi retailer yang memberikan potongan harga.

Dari sisi harga, tekanan inflasi tiga dan enam bulan yang akan datang, yaitu pada Juni 2025 dan September 2025 diprakirakan menurun. Hal ini tecermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Juni dan September 2025 yang masing-masing tercatat sebesar 146,4 dan 153,1, lebih rendah dibandingkan dengan periode sebelumnya yang masing-masing tercatat sebesar 148,3 dan 155,5.

Sebelumnya, Survei Konsumen Bank Indonesia pada April 2025 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi terjaga.

Direktur Eksekutif Komunikasi BI Ramdan Denny mengatakan hal ini tecermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) April 2025 yang berada pada level optimis sebesar 121,7, lebih tinggi dibandingkan dengan indeks pada bulan sebelumnya sebesar 121,1.

Baca Juga: PHK Jilid Dua, Nissan Pangkas 11 Ribu Karyawan

"Terjaganya keyakinan konsumen pada April 2025 ditopang oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK)," imbuhnya.

Adapun, IKE tercatat sebesar 113,7 pada April 2025, lebih tinggi dibandingkan dengan indeks bulan sebelumnya sebesar 110,6. Sementara itu, IEK tetap berada pada level optimis sebesar 129,8, meski lebih rendah dibandingkan dengan indeks bulan sebelumnya sebesar 131,7.

Selain itu, uang primer(M0) Adjusted1 pada April 2025 tumbuh 13,0% (yoy) setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 21,8% (yoy) sehingga tercatat sebesar Rp1.952,3 triliun.

Perkembangan ini dipengaruhi oleh pertumbuhan uang kartal yang diedarkan sebesar 7,3% (yoy) dan giro bank umum di Bank Indonesia adjusted  sebesar 9,9% (yoy). Berdasark­an faktor yang memengaruhinya, pertumbuhan M0 Adjusted dipengaruhi oleh pengendalian moneter yang sudah mempertimbangkan dampak pemberian insentif likuiditas (pengendalian moneter adjusted).

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) melaporkan selama libur panjang, aliran modal asing keluar sebanyak Rp 49,38 triliun. Direktur Eksekutif Komunikasi BI Ramdan Denny mengatakan aliran modal asing yang keluar banyak dari pasar saham. 

"Selama tahun 2025, berdasarkan data setelmen s.d. 8 Mei 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp49,38 triliun di pasar saham dan Rp15,80 triliun di SRBI, serta beli neto Rp30,18 triliun di pasar SBN,"katanya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI