"Dari penurunan penjualan tahun lalu kami sudah menghitung secara teknokratis bahwa backward linkage dan forward linkage terpengaruh sebesar 0,97 persen ini untuk backward linkage yaitu Rp 5,4 triliun dan untuk forward linkage 0,83 persen atau Rp 4,6 triliun," kata Agus.
Ia menyebut kalau perlu ada upaya untuk memperbaiki industri otomotif di Indonesia, tak hanya dari pemerintah tetapi juga para stakeholder lain seperti pelaku industri.
"Ini harus menjadi perhatian semua, semua stakeholders. Tentu pemerintah merupakan key, kuncinya," kata dia.