Harga Bitcoin Tembus Rp 1,7 Miliar, Sentimen Ini Pendongkraknya

Iwan Supriyatna Suara.Com
Kamis, 15 Mei 2025 | 16:35 WIB
Harga Bitcoin Tembus Rp 1,7 Miliar, Sentimen Ini Pendongkraknya
Ilustrasi bitcoin. [Dok.Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga Bitcoin kembali mencapai rekor baru dengan menyentuh USD105.000 atau sekitar Rp1,7 miliar.

Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya permintaan dari institusi besar, meredanya ketegangan politik global, serta data inflasi Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan penurunan.

Menurut data terbaru dari Bureau of Labor Statistics (BLS), Indeks Harga Konsumen (CPI) AS untuk bulan April 2025 mencatatkan angka 2,3% secara tahunan (year-on-year), lebih rendah dari angka Maret yang mencapai 2,4%.

Hal ini mencatat laju inflasi yang paling rendah sejak Februari 2021 dan memberi sinyal bahwa Federal Reserve mungkin akan menghentikan kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.

Selain inflasi, permintaan Bitcoin juga didorong oleh keterlibatan institusi besar di pasar kripto. Perusahaan-perusahaan di sektor finansial dan investasi berkontribusi hampir 36% dari total pembelian Bitcoin oleh bisnis, sementara perusahaan teknologi dan konsultan menyumbang 16,8% dan 16,5%, berturut-turut.

Salah satu pembelian terbesar tahun ini datang dari perusahaan Strategy (MSTR) yang membeli 13.390 BTC senilai USD1,34 miliar.

CEO Indodax, Oscar Darmawan, mengungkapkan bahwa penurunan inflasi di AS memberikan dampak positif bagi pasar kripto.

"Dengan inflasi yang lebih rendah, investor merasa lebih yakin bahwa kebijakan suku bunga tinggi dari The Fed akan segera berakhir. Hal ini membuka peluang bagi dana yang sebelumnya tidak bergerak untuk masuk ke aset-aset berisiko, termasuk Bitcoin," ujar Oscar ditulis Kamis (15/5/2025).

Oscar juga menambahkan bahwa meningkatnya pembelian Bitcoin oleh institusi besar mencerminkan kepercayaan yang semakin besar terhadap Bitcoin sebagai alat lindung nilai dan aset investasi jangka panjang.

Baca Juga: 1 Persen Aset Danantara Bisa Buat RI Jadi Raja Bitcoin Global Sejajar AS dan China

"Ini adalah sinyal positif untuk pasar kripto secara keseluruhan, termasuk di Indonesia. Semakin banyak institusi yang terlibat, semakin stabil Bitcoin dan semakin luas adopsinya di kalangan pelaku pasar tradisional," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI