Suara.com - Pernyataan kontroversial yang diucapkan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin membuat warganet pun memberikan komentarnya. Dalam sebuah diskusi publik di Menteng, Jakarta, Sabtu (17/5/2025), Budi menyebut bahwa orang dengan gaji Rp15 juta per bulan cenderung lebih pintar dan lebih sehat.
Namun, mereka berpenghasilan Rp5 juta per bulan ini dikatakan tidak pintar serta penyakitan. Tentunya, analogi yang ia gunakan untuk menggambarkan perbedaan antara kelompok berpenghasilan tinggi dan rendah justru menuai kecaman.
Beberapa warganet pun mencari tahu mengenai setiap negara yang memiliki penghasilan rendah. Ternyata Indonesia masuk sebagai daftar negara dengan penghasilan rendah. Lantas, siapakah negara yang punya gaji rendah, serta punya kecerdasan yang tidak tinggi serta tidak sehat?
Dilansir dari Velocityglobal, India berada masuk negara yang memiliki penghasilan rendah. Padahal, masyarakat India memiliki industri film yang kreatif serta beberapa masyarakatnya dikenal cerdas dan terampil, terutama di bidang teknologi informasi. Hal ini bisa dijelaskan oleh beberapa faktor seperti sistem pendidikan yang menekankan pada bidang STEM.
Untuk itu selain India, ada beberapa negara yang punya gaji rendah tapi memiliki orang pintar dari penghasilannya yang tidak besar:
1.Nigeria
Upah minimum Nigeria merupakan salah satu yang terendah di dunia, yaitu 42 per bulan atau sekitar Rp691 ribu. Namun, negara itu memiliki beberapa masyarakat yang cerdas, salah satunya banyak yang mengusai komputer. Terlebih pria bernama Philip Emeagwali, seorang ilmuwan komputer Nigeria-Amerika, meraih kesuksesan karier yang signifikan melalui karyanya yang inovatif dalam ilmu komputer dan teknik.
Khususnya dalam komputasi paralel. Ia dikenal karena merancang "komputer tercepat di dunia," sebuah sistem yang memanfaatkan 65.000 mikroprosesor, dan karyanya dalam kalkulasi simultan pada mikroprosesor yang terhubung membuatnya memperoleh Penghargaan Gordon Bell.
2.India
Upah minimum India adalah 64 dolar AS per bulan atau sekitar Rp 1.054.000. Namun, upah minimum bervariasi tergantung pada keahlian, industri, dan tempat kerja. Apalagi, India dikenal cerdas dan terampil, terutama di bidang teknologi informasi. Hal ini bisa dijelaskan oleh beberapa faktor seperti sistem pendidikan yang menekankan pada bidang STEM.
Baca Juga: OJK Sebut Emak-emak Pelaku UMKM Sering Terkena Penipuan Layanan AI
3. Uzbekistan
Upah minimum bulanan Uzbekistan adalah 90 dolar AS atau sekitar Rp1.482.300. Meskipun memiliki gaji yang rendah tapi masyarakatnya punya iq yang cerdas. Apalagi, dalam data terbaru Uzbekistan naik ke posisi ke-69 dari 127 negara dalam pemeringkatan IQ (Intelligence Quotient) global, menurut laporan yang diterbitkan oleh International IQ Registry.
Laporan tersebut mencerminkan skor IQ rata-rata menurut negara per 1 Januari 2025, berdasarkan data dari 1.393.066 individu yang mengikuti tes yang sama di seluruh dunia pada tahun 2024. Sebanyak 8.986 orang dari Uzbekistan berpartisipasi dalam tes tersebut, dengan skor rata-rata 2,17 poin lebih tinggi dibandingkan dengan 7.033 peserta pada tahun 2023. Hasilnya, Uzbekistan menempati posisi ke-69 dalam pemeringkatan tersebut.
4.Pakistan
Upah minimum bulanan Pakistan adalah 115 dolar AS atau sekitar Rp1, 8 juta rupiah. Terlebih, sebuah survei global baru-baru ini menempatkan orang Pakistan sebagai orang tercerdas keempat di dunia, yang menunjukkan kemampuan dan potensi intelektual negara tersebut.
5.Kazakhstan
Upah minimum bulanan Kazakhstan adalah 170 dolar AS atau sekitar Rp2,7 juta. Negara itu juga punya tingkat IQ tinggi sehingga banyak orang cerdas yang tinggal di wilayah tersebut.
6. Armenia
Jumlah penduduk Armenia saat ini diperkirakan sekitar 3 juta orang. Beberapa sumber melaporkan jumlah yang sedikit berbeda, seperti 2,777,979 (per 2024), 2,951,745 (2018) atau 3,1 juta. Untuk itu, upah minimum bulanan Armenia adalah 193 dolar AS atau sekitar Rp 3.178.00 juta.
7.Filipina
Filipina adalah negara dengan populasi penduduk yang besar, menempatkannya sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak di Asia Tenggara. Dalam hal ini Upah minimum di Filipina bervariasi menurut wilayah dia memiliki gaji sebesar 121 dolar AS atau sekitar Rp 1,9 juta.
8.Ukraina
Jumlah penduduk Ukraina diperkirakan sekitar 38 juta jiwa. Perkiraan ini didasarkan pada catatan sebelum pecah perang Rusia-Ukraina. Saat ini, Ukraina bukan negara maju, melainkan negara berkembang. Ukraina memiliki PDB yang rendah dan termasuk dalam kategori negara termiskin di Eropa. Selain itu, Ukraina juga menempati peringkat ke-88 dalam Indeks Pembangunan Manusia PBB. Sedangkan, upah minimum bulanan Ukraina adalah 193 dolar AS atau sekitar Rp3.178.710
9.Vietnam
Dalam hal ini Vietnam menerapkan dua struktur upah minimum. Pertama, upah minimum bulanan umum dan Upah Minimum Regional.Upah minimum bulanan umum hanya berlaku untuk pegawai negeri dan berjumlah 93 dolar AS atau sekitar Rp 1,5 juta. Sedangkan Upah Minimum Regional berlaku untuk karyawan swasta 137 dolar AS hingga 193 dolar AS atau sekitar Rp 3,1 juta. Meskipun memiliki upah rendah ternyata Vietnam memiliki masyarakat yang cerdas dan pintar.
10.Indonesia
Upah minimum bulanan di Indonesia bervariasi menurut provinsi, berkisar antara 128 dolar AS (IDR 2.036.947) di Jawa Tengah hingga 318 dolar AS (IDR 5.067.381) di DKI Jakarta. Dengan gaji tersebut, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut bahwa masyarakat Indonesia dibilang tidak cerdas dan tidak sehat.
Ia menekankan bahwa kesehatan dan pendidikan yang baik merupakan pilar penting untuk mencapai status negara berpendapatan tinggi. Namun, analogi yang ia gunakan untuk menggambarkan perbedaan antara kelompok berpenghasilan tinggi dan rendah justru menuai kecaman.
"Apa sih bedanya orang yang gajinya Rp15 juta sama Rp5 juta? Cuma dua. Satu, dari Rp15 juta pasti lebih sehat dan lebih pintar. Kalau dia enggak sehat dan enggak pintar, enggak mungkin gajinya Rp15 juta, pasti gajinya Rp5 juta," ujar Budi.
Budi kemudian menjelaskan bahwa untuk mencapai visi negara maju, Indonesia harus memiliki pendapatan per kapita 14 ribu dolar AS atau setara dengan sekitar Rp224 juta per tahun atau Rp18,6 juta per bulan (dengan asumsi kurs Rp16.000 per dolar AS). Ia mengakui bahwa pendapatan per kapita Indonesia saat ini masih jauh dari target, berada di kisaran 4 ribu dolar AS. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang masif untuk meningkatkan pendapatan tersebut 3,5 kali lipat dalam dua dekade mendatang.