Sementara itu, dari pasar global, Wall Street ditutup melemah pada Jumat lalu pada 23 Mei 2025 dengan Dow Jones turun 0,61 persen, S&P 500 turun 0,67 persen, dan Nasdaq melemah 1 persen.

Ketegangan dagang antara AS dan Uni Eropa menjadi katalis negatif utama, setelah Trump menyatakan bahwa tawaran dagang dari UE belum cukup baik dan mendorong tarif baru untuk "menyalakan api" dalam negosiasi.
Sejumlah saham teknologi besar seperti Amazon, Nvidia, dan Meta tercatat turun lebih dari 1 persen, sementara Tesla turun 0,5 persen dan Nike anjlok 2,1 persen.
Saham Deckers Outdoor bahkan melemah hampir 20 persen usai memberikan proyeksi penjualan kuartal pertama di bawah ekspektasi.
Fanny menilai, meski risiko eksternal meningkat, pasar domestik masih memiliki ruang untuk bergerak positif, terutama jika didukung oleh arus masuk dana asing dan meredanya tekanan dari pasar global.
Dia melihat momentum teknikal masih cukup sehat untuk IHSG, dengan peluang penguatan lanjutan, selama tidak ada tekanan signifikan dari sisi global.
"Peluang ini bisa dimanfaatkan oleh investor jangka pendek maupun swing trader," pungkas Fanny.