Suara.com - Nama Almaz Fried Chicken mulai melejit berkat sang pemilik, Okta Wirawan. Profil pemilik Almaz Fried Chicken ini kemudian viral karena terkenal sebagai pengusaha yang berorientasi pada nilai – nilai umat muslim. Untuk lebih lengkapnya, Siapa pemilik Almaz Freid CHicken?
Baru – baru ini Okta mengunggah video di media sosialnya bahwa Almaz Fried Chicken merupakan ayam goreng halal yang tak terafiliasi dengan produk – produk pendukung genosida di Palestina yang dilakukan Israel. Dengan demikian, warga Muslim tak perlu khawatir apabila ingin mengkonsumsi merek ini. Okta bahkan menyebut ayam gorengnya bisa menjadi pengganti merek – merek ayam goreng yang diboikot karena mendukung zionis.
Jika melihat dari profilnya, Okta Wirawan telah malang melintang di dunia bisnis. Dia merupakan Founder and CEO dari PT Abuya Berkah Indonesia atau Abindo sejak 2017. Perusahaan ini membawahi Almaz Fried Chicken dan juga Kebuli Abuya.
Pria kelahiran Bogor, 18 Juli 1982 ini menamatkan pendidikan sarjana di bidang Manajemen Institut Pertanian Bogor pada 2004. Sebelum mendirikan Abindo, Okta pernah bekerja di industri FnB, PT Mega Mahadana Hadiya yang membawahi merek Wing Stop selama lima tahun.
Di tahun 2023, ia memperluas bisnis dengan mendirikan dua perusahaan, yakni PT Sora Abuya Sejahtera serta PT Abuya Bahagia Sejahtera. Selain menjalankan berbagai ladang uangnya, Okta dikenal aktif dalam membagikan ilmu perihal bisnis. Ia juga rajin mengunggah aktivitasnya serta konten motivasi lewat akun Instagram @oktawirawan.
Kini Okta sukses dengan bisnisnya sendiri dan sudah membuka lebih dari 60 cabang di Jawa dan Sumatera. Dengan konsep Serba Murah, Serba Berkah, bisnis ini pun melejit dalam kurun waktu yang relatif singkat.
Pejuang Bisnis Bersertifikat Halal
Okta Wirawan pernah mengungkap pengalaman tak menyenangkan dalam proses sertifikasi halal untuk bisnis ayam gorengnya, Almaz Fried Chicken. Kendati demikian, sertifikat tersebut tetap dia perjuangkan demi kepercayaan konsumen.
Lewat unggahan Instagram, ia mengaku ditagih ratusan juta rupiah baik untuk pendampingan hingga biaya tambahan audit, dan sertifikat laik hygiene. Bahkan ada oknum yang mematok biaya per cabang outlet dan per jumlah karyawan, yang jika ditotal bisa mencapai miliaran rupiah.
Baca Juga: Wuling Umumkan Harga Resmi New Almaz RS, Ternyata Lebih Murah Rp 40 Jutaan
Karena tak kunjung mendapat titik terang, pihak Almaz Fried Chicken menemui Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Ahmad Haikal Hasan. Dari pertemuan tersebut, terungkap bahwa proses pengurusan sertifikat halal itu aslinya mudah, cepat, dan murah. Namun, memang masih ada oknum-oknum yang sengaja mempersulit serta memungut biaya besar, padahal tarif resminya hanya ratusan ribu rupiah.
Keuntungan Bisnis Disumbangkan ke Palestina
Saat mendirikan Almaz Fried Chicken, pebisnis yang akrab disapa Wira berkomitmen menyumbangkan 5 persen dari keuntungan penjualan untuk Palestina. Pasalnya, Okta meniatkan bisnis ini sebagai ladang amal, terutama untuk sang ibu yang sudah meninggal dunia.
Kemudian, Almaz juga berambisi memberikan 100.000 nasi boks gratis setiap hari. Untuk mencapai ini, mereka menargetkan membuka 5.000 cabang, dengan masing-masing cabang memberikan minimal 20 boks per hari.
Almaz juga ingin berperan dalam perekonomian tanah air dengan membuka lowongan pekerjaan. Dengan kehadiran Almaz Fried Chicken, diharapkan dapat membuka puluhan ribu lapangan pekerjaan baru di berbagai daerah. Terakhir, Almaz ingin menjadi infrastruktur rezeki. Almaz berharap dapat menjadi jalan nafkah dan membantu membangun masjid, pesantren, dan fasilitas lainnya melalui Abuya Grup. Keenam Mengobati Kerinduan dengan Masakan Saudi: Almaz Fried Chicken bertujuan untuk mengobati kerinduan akan masakan Albaik atau ayam goreng khas Saudi di Indonesia.