Serang Iran, Amerika Diramal Alami Inflasi Tinggi dan Ekonomi Lesu

Selasa, 24 Juni 2025 | 07:29 WIB
Serang Iran, Amerika Diramal Alami Inflasi Tinggi dan Ekonomi Lesu
Bendera Amerika Serikat (Freepik.com/vwaalakte)

Sebagai informasi, Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan terhadap tiga fasilitas nuklir di Iran, memicu lonjakan ketegangan geopolitik yang segera berdampak pada prospek ekonomi global, terutama harga minyak dan gas.

Para analis memperingatkan bahwa inflasi bisa meningkat kembali, dan harga minyak duniahampir pasti akan melonjak. Harga minyak diperkirakan naik sekitar USD 5 per barel saat pasar dibuka Minggu malam waktu AS.

"Kami memperkirakan harga minyak $80 pada pembukaan," ujar Andy Lipow dari Lipow Oil Associates, seperti dikutip dari CNN, Senin (23/6/2025).

Sejak Agustus 2024, harga minyak AS sebagian besar berada di kisaran USD 60 hingga USD 75 per barel dan belum menyentuh level USD 80 sejak Januari lalu.

Meski demikian, ketidakpastian masih tinggi soal seberapa lama lonjakan harga minyak ini akan bertahan. Harga minyak dunia sempat naik sekitar 10 persen sejak serangan mendadak Israel ke Iranpada 13 Juni, namun kembali turun pada Jumat setelah Presiden AS Donald Trump memberi batas waktu dua minggu untuk memutuskan langkah selanjutnya terhadap Iran.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI