Suara.com - Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sekaligus Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando mengkonfirmasi bahwa dirinya kini menjabat sebagai Komisaris anak usaha PT PLN (Persero), PLN Nusantara Power (PLN NP). Penunjukan Ade Armando dilakukan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) perusahaan tersebut. "Kamis kemarin serah Terima jabatan," ujar Ade Armando kepada awak media, Jumat (4/7/2025).
Ade Armando tak menjelaskan secara rinci gajinya sebagai komisaris di PLN Nusantara Power. Namun, dari data yang beredar, gaji komisaris perusahaan ini bisa merujuk pada gaji Komisaris PLN. Pada 2023 komisaris PLN dikabarkan bisa menerima gaji di atas Rp217 juta, yang terdiri dari gaji pokok dan sejumlah tunjangan yang melekat.
Padahal, Ade Armando selama ini memang dikenal dengan perilaku dan ucapannya yang kontroversial di media sosial. Ade bahkan sempat dicap sebagai penista agama. Daftar kontroversi Ade Armando yang jadi Komisaris PT PLN NP pun kembali dibicarakan. Berikut di antaranya.
1. Pernyataan Allah Bukan Orang Arab
Ade Armando pernah dilaporkan ke polisi pada 2015 lalu atas ucapannya Allah bukan orang Arab. Saat kasus ini bikin geger, Ade justru berujar bahwa dirinya tidak tahu letak kesalahan dari kalimat tersebut. "Di mana kesalahan saya? Di mana letak menghina agamanya. Allah itu kan bukan manusia, jadi saya katakan Allah bukan orang Arab," kata Ade dalam arsip berita Suara.com.
Ade Ade dilaporkan pengguna Twitter bernama Johan Khan, @CepJohan, ke Polda Metro Jaya pada Sabtu (23/5/2015) karena pernyataan Ade dianggap menistakan agama Islam. Johan melapor ke polisi karena Ade tidak mau minta maaf dalam waktu 1x24 jam atas pernyataan Ade. Namun, Ade justru menganggap sikap netizen tersebut berlebihan.
2. Dukung Ahok dalam Kasus Penistaan Agama
Pernyataan kontroversi kembali dibuat Ade Armando ketika mendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang terjerat kasus penistaan agama surah Al- Maidah pada 2016 lalu. Saat kasus itu bergulir, Ahok tengah menjadi Calon Gubernur Jakarta. Saat itu, ia meminta kepada seluruh pendukungnya di Pilkada Jakarta 2017 untuk tetap tenang jika dirinya ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penistaan agama oleh Bareskrim Polri. Ade Armando yang saat itu mendeklarasikan diri sebagai pendukung Ahok secara terbuka menyatakan dukungan. Akibatnya Ade juga ikut dilaporkan ke polisi. Kasus ini semakin memperkuat citra Ade sebagai “penista agama” di kalangan sebagian umat muslim.
3. Mengunggah Meme Sara di Facebook
Baca Juga: 'Kurang Ajar Kalian!' Menteri Bahlil Ngamuk di DPR, Ancam Copot Dirjen dan Sindir Dirut PLN
Ade Armando kembali berulah di media sosial pada 2017 dengan mengunggah meme yang berbau sara. Saat itu, Ade kedapatan mengunggah foto tokoh Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq memakai topi Santa Claus pada Desember yang bertepatan dengan Natal dan membuatnya kembali dilaporkan ke Bareskrim Polri.
Ade dilaporkan dengan dugaan tindak pidana ujaran kebencian bernuansa suku, rasa, agama, dan antargolongan (SARA) yang mana hal itu diatur dalam Pasal 28 Ayat 2 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) juncto Pasal 156 KUHP.
4. Dikeroyok Saat Demo Mahasiswa di DPR
Kali ini bukan kontroversi soal agama, tetapi soal politik. Pasalnya, Ade pernah dikeroyok di halaman Gedung DPR saat demo mahasiswa. Ade terpantau babak belur akibat dikeroyok massa ketika datang ke aksi demo 11 April 2022. Hal itu terjadi lantaran Ade Armando datang ke lokasi demo dan mengatakan hanya untuk memantau aksi.
Kendati telah menyatakan dukungan terhadap aspirasi pengunjuk rasa, dirinya tetap tidak disambut hangat. Namun, Ade Armando justru dihadiahi pukulan sampai hampir ditelanjangi. Insiden ini lantas ramai diperbincangkan di media sosial.
5. Sebut Orang Hafal Al-Quran Tak Bermanfaat