Suara.com - Las Vegas Sands (LVS) yang merupakan perusahaan besar Amerika Serikat melebarkan bisnisnya di Asia Tenggara. Salah satunya Singapura yang akan membangun sebuah resort mewah dengan dilengkapi kasino, hotel, restoran hingga ritel.
Pembangunan resor terpadu ini menelan investasi sebesar 8 miliar dolar AS di Singapura. Nantinya akan memperluas kehadiran resor terpadu Marina Bay Sands dan Las Vegas Sands di Asia.
Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong dan salah satu pendiri Las Vegas Sands, Miriam Adelson mengatakan pembangunan tersebut akan mencakup resor suite 55 lantai, toko ritel mewah, fasilitas permainan, dan ruang pertemuan seluas 200.000 kaki persegi.
"Ini adalah gedung baru dengan identitas baru," katanya dilansir CNBC International, Jumat (25/7/2025).
Resor baru ini akan mencakup 570 suite dan ruang atap seluas 76.000 kaki persegi yang disebut Skyloop yang akan memiliki dek observasi, restoran, dan taman yang terbuka untuk umum.
Area atap juga akan dilengkapi beberapa kolam renang infinity, serta cabana pribadi untuk tamu hotel.Arena berkapasitas 15.000 kursi yang dirancang oleh Populous, tim desain di balik Sphere di Las Vegas, akan dibuka di dasar resor.
Pengembangan baru ini sejalan dengan strategi "Pariwisata 2040" Singapura yang dirilis pada bulan April, yang bertujuan untuk melipatgandakan pendapatan pariwisata dari wisatawan yang disebut "Mice", atau mereka yang menghadiri pertemuan, insentif, konferensi, dan pameran.
Tujuan pariwisata jangka panjang Singapura juga sangat bergantung pada daya tarik wisatawan rekreasi dengan atraksi kelas dunia, musik live, dan hiburan olahraga.
Sebagai informasi, Las Vegas Sands adalah perusahaan yang berasal dari Amerika Serikat. Lebih tepatnya, perusahaan ini berkantor pusat di Las Vegas, Nevada.
Baca Juga: Mengapa Pakar Bilang Investasi Kripto Justru Makin Menarik di 2025
Perusahaan ini dikenal sebagai pengembang properti resor terpadu dan memiliki beberapa properti terkenal di berbagai lokasi, termasuk Las Vegas dan Makau.