'Tangan Dingin' Dasco di Balik Redanya Polemik Royalti Lagu, Disebut Layak Terima Bintang Jasa

M Nurhadi Suara.Com
Senin, 25 Agustus 2025 | 19:26 WIB
'Tangan Dingin' Dasco di Balik Redanya Polemik Royalti Lagu, Disebut Layak Terima Bintang Jasa
Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, dalam konferensi pers, memberikan ultimatum tegas: Undang-Undang Hak Cipta harus dirampungkan revisinya dalam waktu dua bulan. (Suara.com/Bagaskara)

Suara.com - Ketakutan publik dan pelaku usaha untuk memutar lagu di ruang komersial perlahan sirna.

Polemik royalti yang sempat memanas antara komposer dan penyanyi kini memasuki babak baru yang lebih sejuk setelah DPR RI turun tangan.

Di balik layar proses mediasi yang rumit ini, sorotan tajam mengarah pada satu figur kunci: Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad.

Dasco dinilai berhasil memainkan peran sentral sebagai juru damai, mendudukkan semua pemangku kepentingan—mulai dari pencipta lagu, penyanyi, pemerintah, hingga Lembaga Manajemen Kolektif (LMK)—di satu meja untuk mencari solusi.

Hasilnya, tercapai kesepakatan sementara agar masyarakat tidak lagi ragu memutar musik, sembari semua pihak berkomitmen untuk mengawal revisi Undang-Undang Hak Cipta yang lebih berkeadilan.

Pakar komunikasi politik dari Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro, menyebut Dasco sebagai figur sentral yang mampu menjadi penengah efektif dalam sengkarut yang sudah berlangsung lama ini.

Menurutnya, politisi Partai Gerindra itu kembali menunjukkan kapasitasnya dalam meredam isu panas di ruang publik.

"Dasco kembali menjadi figur kunci meredam polemik. Dia menjadi jembatan komunikasi sekaligus juga berhasil mendudukkan bersama komposer atau pencipta lagu dengan para artis penyanyi guna mencari jalan tengah terkait polemik royalti lagu dengan mendorong kedua pihak agar secara bersama-sama turut berkontribusi dalam proses revisi Undang-Undang Hak Cipta," kata Bawono, Senin (25/8/2025).

Bagi Bawono, ini bukanlah kali pertama Dasco menunjukkan "tangan dinginnya".

Baca Juga: Ari Lasso Lega LMK Dibekukan: Honor Musisi Kafe Dipotong 20 Persen Buat Bayar WAMI

Ia mengungkit rekam jejak Dasco sebagai mediator dalam sengketa pelik lainnya, seperti perebutan empat pulau antara Provinsi Aceh dan Sumatera Utara beberapa waktu lalu.

Dalam kasus tersebut, Dasco juga berperan sebagai jembatan komunikasi yang proporsional, mencegah konflik horizontal yang lebih luas.

Kemampuan ini, menurut Bawono, tidak lepas dari posisi strategis yang dipegang Dasco, baik di parlemen maupun di partai penguasa.

"Posisinya sebagai wakil ketua DPR dan ketua harian Gerindra, dia telah menempatkan diri secara tepat dan proporsional sebagai jembatan komunikasi antara berbagai pihak, tak sebatas legislatif-eksekutif," kata dia.

Penghargaan dari Presiden dan Bukti Kinerja

Kinerja Dasco dalam menyelesaikan masalah-masalah politik dan regulasi strategis ini dinilai sepadan dengan pengakuan yang baru saja ia terima dari negara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?