Suara.com - Sabtu pagi di pembuka September 2025, suasana Kantorpos KCU Medan berbeda dari biasanya. Sejak pukul tujuh pagi, para pensiunan berdatangan dan memenuhi kursi-kursi yang telah disediakan. Ada yang berjalan perlahan dengan tongkat, ada yang datang bersama pasangan, ada pula yang diantar anak atau cucu. Di halaman depan, suasana seperti ruang keluarga yang besar, dinaungi tenda dan kipas menciptakan suasan sejuk. Di sayap kiri Kantorpos KCU Medan, ada ruang yang disapkan berisi meja pemeriksaan kesehatan, stand pemeriksaan mata, hingga kantong jinjing berisi beras yang siap dibagikan.
Bagi banyak orang, mengambil gaji pensiun mungkin hanya urusan administratif. Tetapi bagi ratusan pensiunan hari itu, Kantorpos menjelma jadi ruang pertemuan. Tempat mereka bisa bersilaturahmi, bercakap-cakap dengan teman lama, bahkan bernostalgia. Sebulan sekali, Kantorpos terasa seperti rumah kedua.
PosIND dan Kopnus Hadirkan Layanan Peduli
PT Pos Indonesia (Persero) kembali menegaskan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik kepada para penerima pensiun. Hal ini terlihat dalam pembayaran gaji pensiun yang berlangsung di Kantorpos KCU Medan pada Senin, 1 September 2025. Acara ini turut dihadiri perwakilan dari PT Taspen, PT Asabri, Koperasi Nusantara (Kopnus), serta ratusan pensiunan yang mengambil uang pension mereka sekaligus mendapat layanan tambahan.
“Program ini merupakan program nasional. Saat ini hampir 200 ribu pensiunan dari berbagai bank dipindahkan pembayarannya ke Kantorpos. Bagi kami, ini suatu kehormatan. Sejarahnya, pembayaran pensiun memang di Pos Indonesia. Tahun 2008 jumlah pensiunan di Pos mencapai 1.069.000,” kata Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia, Haris.
Di tengah suasana para pensiun menikmati layanan di Kantorpos, Haris, tampak berbaur dengan para pensiunan. Ia menyebut hari itu sebagai Hari Peduli Pensiunan.
“Ya, betul bahwa hari ini bersama dengan hari pertama pembayaran pensiun di Bulan September di Kantorpos Medan ya. Jadi hari ini seperti tagline yang ada di belakang, peduli pensiunan. Saya melihat langsung pembayaran pensiun, dan hari ini ada juga yang baru pertama sekali dibayarkan di kantor Pos Medan,” katanya.
Haris menuturkan bahwa PosIND tidak datang dengan tangan kosong, karena Pos Indonesia berkomitmen menjaga kualitas layanan agar tidak kalah dibanding tempat pembayaran sebelumnya.
Kantorpos: Rumah Kedua Para Pensiunan
Baca Juga: Kabar Gaji PNS Naik dan Rapelan Pensiunan, Taspen Buka Suara
“Kami memberikan fasilitas pemeriksaan kesehatan gratis, pemeriksaan mata, dan bersama mitra utama, memberikan beras gratis 5 kilogram kepada 1.000 pensiunan. Saya juga berdialog dengan mereka, menyerap aspirasi. Saya sampaikan, pemindahan pensiun dari luar ke Pos Indonesia ini kami komitmenkan untuk tetap memberikan layanan yang sama,” ujarnya.
Ia menekankan, para pensiunan tidak perlu cemas jika sebelumnya terbiasa menerima lewat rekening bank.
“Kami punya Pospay yang bisa dimanfaatkan untuk menerima manfaat pensiunan dari Taspen maupun Asabri Jadi, uang bisa ditransfer ke rekening melalui Pospay dan Kopnus Oren, bahkan bisa dicairkan di ATM. Dan ada satu keistimewaan, yaitu layanan antaran. Jadi khususnya yang sudah lanjut usia atau sakit, cukup menghubungi kami, nanti manfaat pensiunnya bisa diantarkan langsung ke rumah,” tambah Haris.
Dalam pengamatannya, pelayanan masih perlu dibenahi.
“Tidak saya katakan kami sudah sempurna, masih banyak hal yang harus dibenahi. Misalnya bagaimana menempatkan orang tua kita sambil menunggu, maka tadi kami siapkan sarapan. Ke depan kami ingin bersinergi lagi dengan mitra, kalau hari ini beras gratis, mungkin bulan depan minyak goreng gratis. Dengan melihat langsung, kami jadi tahu apa yang diinginkan para pensiunan,” ujarnya.
Sinergi dengan Mitra Tingkatkan Layanan Untuk Pensiunan Dukungan kepada para pensiunan juga datang dari mitra.
Kepala Kantor Cabang ASABRI Medan, Evi Adriani, menegaskan, “Pos merupakan salah satu mitra kerja yang paling banyak membayarkan pensiunan ASABRI, khususnya di wilayah Sumatera Utara. Kerjasama ini sudah cukup baik karena kita intensif berkoordinasi. Bahkan minggu lalu kami punya kegiatan bersama mengunjungi pensiunan LKPP untuk memastikan penerimanya masih ada dan berhak atas uang pensiun,” ucapnya.
Hari itu, Evi menyaksikan langsung pelayanan di Kantorpos.
“Saya sangat berterima kasih atas dukungan PT Pos bersama Kopnus yang memberikan bantuan beras kepada seribu pensiunan Taspen dan ASABRI. Ini bentuk perhatian yang nyata,” katanya.
Evi menilai pelayanan Kantorpos terhadap para penerima uang pensiun sudah cukup baik. Walau begitu ia juga menekankan pentingnya meningkatkan kualitas pelayanan.
Evi menambahkan, Pos Indonesia juga punya layanan door to door, sudah sejak lama, terutama untuk pensiunan di luar daerah. Kami berkoordinasi lewat grup WA dengan teman-teman Pos. Layanan antar ini menunjukkan bahwa Pos peduli kepada para pensiunan yang sudah lama berbakti kepada negara.
"Harapan saya, kegiatan seperti ini berlanjut tiap bulan, bukan hanya di Medan, tapi juga di kantor pos lain,” ujarnya
Sementara itu, Rahmat, pendiri sekaligus penasihat Koperasi Nusantara (Kopnus), menyebut kolaborasi ini bukan hanya teknis pembayaran, melainkan juga sebagai bentuk kepedulian kepada pensiunan.
“Para pensiunan itu ibarat guru bagi kita. Mereka harus tetap mendapat layanan maksimal. Moto kami adalah melayani sepenuh hati. Dengan sinergi ini, pensiunan bisa mengambil haknya, bersilaturahmi, bahkan cek kesehatan di Kantorpos. Kalau ada pensiunan yang tidak bisa datang, cukup bilang, nanti kita antarkan. Harapan kami, para pensiunan bisa menikmati hari tua dengan lebih tenang,” kata Rahmat.
Rahmat mengukuhkan komitmen Kopnus untuk terus mendampingi Pos Indonesia.
“Salah satu bentuk penghormatan kepada para pensiun adalah dengan peduli dan berbagi dengan mereka. Ini komitmen Kopnus bersama Pos Indonesia. Harapan kami, para pensiunan bisa menikmati hari tua dengan lebih tenang,” ujarnya.
Suara Pensiunan: Dari Rasa Nyaman hingga Nostalgia
Cerita para pensiunan hari itu menggambarkan betapa Kantorpos tidak lagi sekadar tempat transaksi, melainkan ruang sosial yang penuh makna.
Nur Alam Harahap mengatakan, Ini sudah yang ketiga kalinya dia menerima pensiun di Kantorpos.
"Tadi saya dapat beras, ada pemeriksaan kesehatan juga. Ambil uang pensiun di Kantorpos enak, dekat dari rumah. Bahkan bisa juga diambil hari Sabtu. Uang pensiun ini cukup untuk saya," tambahnya.
Nur Alam, yang seorang pensiunan kesehatan yang bekerja 26 tahun di Puskesmas menuturkan, “Dulu saya ambil di Bank negara, tapi sekarang dipindah ke Pos. Di Pos lebih enak, karena bisa ambil setiap Sabtu sampai jam 12. Kalau di Bank tadi harus tanggal 7. Saya senang di Pos, apalagi tadi dapat beras, periksa kesehatan, dan periksa mata”Kanani Ratnasi, seorang pensiunan polisi, merasakan suasana yang lebih dari sekadar administrasi.
“Saya senang ke Kantorpos, karena bisa ketemu teman-teman lama. Rasanya jadi hiburan, tidak stres di rumah. Sambil ambil uang pensiun, kami bisa ngobrol, mengenang masa lalu. Terima kasih kepada Pos, sudah memberi layanan yang ramah dan juga pemeriksaan kesehatan. Rasanya seperti datang ke rumah sendiri,” tuturnya.
Kalijunjung Simajuntak, pensiunan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, turut memberi tanggapan dan berbagi pengalaman terkait pembayaran uang pensiun di Kantorpos ini.
“Saya sudah tiga bulan ambil pensiun di Pos, sebelumnya di BTPN. Dengan adanya pembagian ke Pos, lebih cepat pelayanannya. Hari ini saya terima Rp4.383.000 dan dapat bantuan beras. Uang pensiun ini cukup dimakan sampai akhir bulan. Harapan saya, teller ditambah supaya pelayanan makin cepat. Kalau pelayanan Pos, saya angkat jempol, sudah bagus,” ucapnya.
Reuni Kecil di Kantorpos
Bagi banyak pensiunan, Kantorpos memberi lebih dari sekadar rasa aman finansial. Ia memberi ruang untuk nostalgia.
Aminah Rasyid, pensiunan guru SMP Negeri Tebing Tinggi, memberi masukan, “Kalau bisa, antrean dibuat kelompok sesuai profesi: guru, ABRI, atau lainnya, biar bisa lebih mengenal kawan-kawan. Karena bagi kami, momen datang ke Kantorpos ini seperti reuni kecil. Kami saling menyapa, tahu kabar satu sama lain, bahkan mengenang mereka yang sudah tiada. Layanannya baik, petugas ramah, tapi saya berharap loket ditambah. Kalau bisa jangan cuma satu. Di BTPN dulu ada 16 pos pelayanan, jadi cepat. Di Pos juga harus ditingkatkan supaya lebih lancar,” katanya.
Kanani menuturkan, “Kalau sudah di Kantorpos, bisa cerita-cerita sama teman. Kadang kami bilang, oh si Anu sudah tidak ada, si Anu sudah tiada. Tapi itulah senangnya, kami bisa mengenang, bisa berkumpul. Rasanya seperti reuni kecil sebulan sekali.”
Ada tawa yang pecah di sela antrean, ada sapaan hangat dari wajah-wajah yang menua tapi penuh cerita. Kantorpos menjadi ruang di mana masa lalu dan masa kini bertemu: antara hak yang harus diterima dan kebersamaan yang dirayakan.
Sinergi antara Pos Indonesia, Taspen, ASABRI, dan Kopnus bukan hanya memastikan hak pensiunan tersampaikan, tetapi juga menghadirkan nilai tambah berupa sentuhan kemanusiaan. Kantorpos, dengan segala keramahan dan kehangatannya, menjelma menjadi rumah kedua, tempat para pensiunan mengambil haknya, merasakan kepedulian, sekaligus menemukan kembali makna kebersamaan dan nostalgia di hari tua.***