Bahlil: Biodiesel Bikin Devisa Negara Hemat 40,71 miliar Dolar AS

Kamis, 09 Oktober 2025 | 20:48 WIB
Bahlil: Biodiesel Bikin Devisa Negara Hemat 40,71 miliar Dolar AS
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia di JCC, Jakarta, Kamis (9/10/2025). [Suara.com/Yaumal Asri Adi Hutasuhut]
Baca 10 detik
  • Mandatori biodiesel telah diberlakukan di Indonesia secara bertahap sejak 2016, mulai dari B10, B20, B30, hingga B40 pada 2025.
  • Penggunaan biodiesel berdampak terhadap penurunan impor solar.
  • Kebijakan B50 akan dimulai pada Semester II 2026.

 

 

Suara.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menyebutkan mandatori biodiesel berkontribusi terhadap penghematan devisa negara sebesar 40,71 miliar dolar AS.

Mandatori biodiesel telah diberlakukan di Indonesia secara bertahap sejak 2016, mulai dari B10, B20, B30, hingga B40 pada 2025.

"Untuk 2020 sampai dengan 2025, kita mampu menghemat devisa kita untuk impor kurang lebih sekitar 40,71 miliar dolar AS. Ini baru dari sektor solar,” kata Bahlil di JCC, Jakarta, Kamis (9/10/2025).

Penghematan devisa itu terjadi, karena penggunaan biodiesel berdampak terhadap penurunan impor solar. Catatan Kementerian ESDM menunjukkan, impor solar pada 2025 sebanyak 4,9 juta kiloliter (KL) atau hanya 10,58% dari kebutuhan nasional.

Angka itu mengalami penurunan dibanding 2024, ketika mandatory B35 diberlakukan. Pada tahun tersebut impor solar sebanyak 8,02 juta KL.

Selanjutnya, pada semester II 2026, pemerintah menargetkan mandatori B50. Harapannya, Indonesia tidak lagi mengimpor solar untuk memenuhi kebutuhan minyak dalam negeri.

"Kemarin sudah kami ratas-kan, atas arahan Bapak Presiden (Prabowo Subianto), sudah di-ratas-kan, sudah diputuskan, bahwa 2026, Insya Allah akan kita dorong ke B50. Dengan demikian tidak lagi kita melakukan impor solar," kata Bahlil.

Kebijakan itu nantinya, kata Bahlil, bukan hanya menekan pengeluaran devisa, tapi juga berdampak kepada para petani sawit.

"Kalau CPO bisa kita pakai secara maksimal di sini, itu untuk meningkatkan nilai petani di sawit. Dan mengurangi impor kita solar, agar uang kita, devisa kita tidak lari keluar," ujar Bahlil.

Baca Juga: Dukung Program Biodiesel, Pelaku Industri Kelapa Sawit dan Pemerintah Sepakat Dorong Produktivitas

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI