-
Presiden Prabowo perintahkan realisasi 18 proyek hilirisasi segera berjalan.
-
Total investasi Rp 600 triliun ciptakan 270 ribu lapangan pekerjaan.
-
Proyek hilirisasi fokus minerba, energi, pertanian dan perikanan.
Suara.com - Presiden Prabowo Subianto memerintahkan jajarannya di Kabinet Merah Putih untuk segera merealisasikan 18 proyek hilirisasi. Ditargetkan 18 proyek itu akan mulai berjalan pada 2026.
Hal itu diungkap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia usai menghadiri rapat terbatas dengan presiden dan menteri terkait di Istana Negara Jakarta pada Kamis (6/7/2025).
"Dengan kita melakukan percepatan 18 proyek yang nilai investasinya lebih dari Rp600 triliun, maka ini akan menciptakan pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan pekerjaan, dan produk-produknya itu menjadikan sebagai substitusi impor," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (7/11/2025).
![Ilustrasi hilirisasi batu bara. [Ist]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/09/75044-ilustrasi-hilirisasi-batu-bara-ist.jpg)
Bahlil mengungkap dari 18 proyek itu, 12 di antaranya berada di sektor ESDM, yakni 8 proyek minerba, 2 proyek transisi energi, dan 2 proyek ketahanan energi. Sementara 6 proyek lainnya berada di sektor pertanian dan perikanan.
Diproyeksikan 18 proyek dengan nilai investasi Rp 600 triliun ini akan menciptakan 270 ribu lapangan pekerjaan.
Sekitar 67 persen proyek direncanakan dibangun di luar pulau Jawa. Tujuannya guna mendorong pemerataan pembangunan.
"Arahan Bapak Presiden dari 18 proyek yang sudah selesai pra-FS (feasibility study), dan sudah dibicarakan dengan Danantara, tadi Pak Rosan juga, kita akan selesaikan di tahun ini untuk semuanya," kata Bahlil.
Sebelumnya, Bahlil Lahadalia menyerahkan kajian proyek-proyek hilirisasi yang bisa digarap oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
Dalam kajian itu, terdapat 18 proyek yang bisa dipertimbangkan Danantara untuk menjalankan program hilirisasi.
Baca Juga: Dapat Tax Holiday, Bahlil Pastikan PT Lotte Chemical Indonesia Perluas Pabrik di Cilegon
Bahlil memaparkan, nilai investasi dalam 18 proyek tersebut mencapai USD 38,63 miliar atau setara Rp 618,3 triliun. Nilai tersebut, belum termasuk proyek baterai kendaraan listrik yang telah dilakukan ground breaking di Karawang.
Adapun, sektor untuk 18 proyek hilirisasi diantaranya, 8 proyek di sektor mineral, 2 proyek energi internal, 3 proyek pertanian, 3 proyek lainnya di berbagai sektor.
"Dalam kajian ini kami sudah melewati sebuah proses panjang, dari diskusi Kajian mendalam antar tim, melibatkan akademisi, melibatkan pemangkung kepentingan lain, pengusaha kita, undang, teknologi kita undang. Dan ini kita turun ke lapangan Pak Kepala Danantara Jadi tim rakyat kita turun ke lapangan," ucapnya.