-
OJK memperkuat pasar modal dengan tiga senjata utama—tata kelola (GCG), inovasi, dan modal kuat—agar ekonomi RI tetap kokoh menghadapi gejolak global.
-
BEI menargetkan masuk jajaran 10 bursa terbesar dunia dengan memanfaatkan program Liquidity Provider untuk menjaga saham tetap aktif dan bernilai wajar.
-
Pasar modal kini bertransformasi menjadi mesin vital pembiayaan pembangunan nasional yang inklusif, bukan lagi pelengkap ekonomi semata.
Perubahan ini menunjukkan pasar semakin beragam dan dinamis dengan peluang yang lebih luas sebagai emiten untuk mendapatkan exposure dan minat investor baru.
![Ilustrasi OJK. [Ist]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/26/61815-ilustrasi-ojk.jpg)
Likuidasi saham emiten perlu dijaga dalam rangka menjaga kepercayaan pasar dan investor.
“Bursa Efek Indonesia (BEI) mendorong partisipasi emiten dalam Program Liquidity Provider, sebuah inisiatif yang membantu meningkatkan aktivitas perdagangan dan mendukung valuasi yang lebih wajar," ujar Iman.
Dia menambahkan, dengan meningkatnya minat investor ke saham-saham di luar indeks utama, Program Liquidity Provider menjadi sarana penting agar saham emiten tetap aktif diperdagangan, dipercaya investor, dan memiliki nilai yang optimal di pasar.
Saat ini , BEI juga berkomitmen membangun Pasar Modal Indonesia yang inovatif, transparan, inklusif, dan terhubung secara global untuk mewujudkan target masuk Top 10 Bursa Dunia berdasarkan kapitalisasi pasar.
"Pasar Modal diharapkan memberikan manfaat optimal bagi investor, emiten, dan perekonomian, melaluisinergi dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan," pungkasnya.