Suara.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) mencatat pencapaian signifikan selama penyelenggaraan United Nations Framework Convention on Climate Change Conference of Parties ke-30 (UNFCCC COP 30) di Belém, Brazil, yang berlangsung pada 10–21 November 2025.
Sepanjang forum global tersebut, total transaksi dan peminatan pembelian terhadap kredit karbon Indonesia mencapai 2,75 juta ton CO.
Pada ajang COP 30, IDXCarbon memperkenalkan berbagai proyek karbon Indonesia, baik yang telah tercatat di sistem perdagangan maupun proyek-proyek baru yang direncanakan terbit pada periode mendatang. Proyek yang ditawarkan mencakup berbagai kategori berbasis teknologi (technology-based) maupun lingkungan (nature-based), sehingga membuka peluang kolaborasi yang lebih luas dengan pelaku industri global.
BEI mencatat sejumlah pihak yang telah melakukan transaksi maupun menyampaikan peminatan pembelian, antara lain:
- TBS Energi Utama Tbk
- Value Network Ventures Pte. Ltd
- South Pole
- Energy Management Indonesia
- Bank Mandiri (Persero) Tbk
- Iklim Muda Sentosa (CarbonEthics)
- Bank CIMB Niaga Tbk
- Bala Biotech Indonesia
- Aorsa Konsultan Manajemen
- Bank Maybank Indonesia Tbk
- Rois Cartoon Studio
- Etam Wira Utama
- Mitra Tours & Travel
- Filtrona Manufacturing Indonesia
- Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (Inacom)
- Bank SMBC Indonesia
- Sucofindo
- Pertamina (Persero)
- Pertamina Patra Niaga
Serta sejumlah pihak lain dari dalam dan luar negeri yang tidak dipublikasikan namanya.
Tingginya jumlah pelaku usaha yang terlibat menunjukkan meningkatnya minat terhadap proyek karbon Indonesia yang dinilai memiliki potensi besar dan kredibilitas kuat, baik untuk nilai lingkungan maupun manfaat ekonomi jangka panjang.
Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, menegaskan bahwa BEI terus memperkuat peran IDXCarbon sebagai infrastruktur pasar karbon yang transparan, kredibel, dan inklusif.
“IDXCarbon senantiasa berupaya memfasilitasi perdagangan karbon Indonesia secara transparan dan mudah untuk mendorong pertumbuhan perdagangan karbon nasional. Kami percaya IDXCarbon dapat menjadi katalis dalam memperluas partisipasi dan meningkatkan kepercayaan pelaku usaha terhadap ekosistem karbon Indonesia,” ujar Kautsar dalam keterangannya, Senin (1/12/2025).
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa momentum COP 30 menjadi bukti meningkatnya kepercayaan investor global terhadap proyek-proyek karbon Indonesia, sejalan dengan komitmen pemerintah dan pelaku industri dalam mempercepat agenda transisi energi dan pencapaian target Nationally Determined Contribution (NDC).
Dengan minat yang terus menguat dan beragam proyek yang siap masuk ke pasar, BEI optimistis bahwa perdagangan karbon Indonesia akan terus berkembang, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pemain kunci dalam pasar karbon global.