- Pengamat Sofyano Zakaria menilai wajar keterbatasan akses BBM dan listrik di Aceh, Sumut, dan Sumbar karena medan terjal.
- Pertamina menunjukkan komitmen dan langkah nyata dalam distribusi BBM meskipun menghadapi tantangan berat dan risiko keselamatan.
- Pertamina dan PLN turut menyalurkan bantuan darurat melebihi tugas komersial, menunjukkan solidaritas nasional dan kepedulian sosial.
Suara.com - Pengamat kebijakan energi Sofyano Zakaria menilai suatu hal yang wajar jika masih ada wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang belum mendapat akses Bahan Bakar Minyak (BBM) dan listrik.
Hal ini, bilang Sofyano, karena medan terjal yang menyulitkan distribusi BBM ke wilayah terisolir di 3 provinsi tersebut.
"Tentu terbilang wajar masih ada keterbatasan. Tapi masyarakat pasti memahami bahwa di balik setiap tantangan ada upaya besar yang sedang dilakukan. Yang penting adalah komitmennya, dan itu sudah terlihat dari langkah nyata Pertamina,” ujarnya di Jakarta, Rabu (10/12/2025).
Sofyano menuturkan, berbagai laporan di lapangan mencerminkan betapa berat medan yang harus dihadapi para petugas Pertamina untuk menyalurkan BBM.
![Sejumlah kendaraan antre panjang menunggu Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Selasa (2/12/2025). [ANTARA FOTO/Yudi Manar/foc]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/12/03/31553-bencana-banjir-sumatera-antrean-bbm-di-tapanuli-kekosongan-bbm-di-tapanuli.jpg)
"Ini bukan sekadar menjalankan tugas, tetapi menunjukkan kepedulian. Mereka tahu bahwa BBM adalah urat nadi logistik dan kehidupan sehari-hari, sehingga mereka tetap maju meski menghadapi jalan terputus, cuaca buruk, hingga risiko keselamatan," imbuh Sofyano.
Sofyano mengatakan, di tengah situasi penuh sorotan dan tekanan, Pertamina tetap bergerak cepat memastikan kebutuhan BBM tercukupi.
"Pertamina benar-benar turun langsung memastikan masyarakat tetap mendapat akses energi yang dibutuhkan untuk bergerak, mengevakuasi, dan memulihkan keadaan," imbuhnya.
Mulai pulihnya sejumlah titik distribusi BBM di wilayah terdampak, menurutnya, adalah hasil dari. Pertamina sejak hari pertama bencana terjadi. Para pekerja dan mitra Pertamina dinilai bekerja cepat mengatur suplai, membuka jalur alternatif, serta menambah armada distribusi.
'Hasilnya mulai tampak: masyarakat bisa kembali mengakses layanan energi meski bertahap," bebernya.
Baca Juga: Beberapa Wilayah Aceh Masih Gelap Gulita, PLN Akui Kesalahan Data ke Menteri Bahlil
Sofyano menyoroti peran Pertamina dan PLN yang dinilai telah melampaui tugas komersialnya. Keduanya ikut menyalurkan air bersih, sembako, dan berbagai bantuan darurat lainnya melalui program-program tanggap bencana.
"Ini menunjukkan bahwa Pertamina dan PLN mengemban nilai solidaritas nasional dan tidak hanya terikat pada orientasi komersial. Ini sesuai dengan karakter BUMN energi yang harus menempatkan pelayanan publik dan kepedulian sosial sebagai bagian dari model bisnisnya," pungkasnya.