“Saya tak memilih prasangka apapun tapi saya sangat percaya diri. Saya tak grogi soal seks. Saya hanya grogi di depan kamera karena saya tak bisa mengontrol mimik muka ketika grogi,” imbuhnya.
Kendati grogi, Mountain sukses dalam audisinya dan dari sanalah ia mulai menjalani pekerjaannya sebagai bintang film dewasa.
Halangan kembali ditemui Mountain di awal kariernya sebagai bintang film dewasa. Hal itu berasal dari orang tuanya, terutama sang ibu yang tak suka ia bergelut di dunia tersebut.
“Dia (ibu) tak menyukainya dan kami berpisah. Kami akhirnya kembali bersama tapi dia tak pernah menyukainya, dia membenci pekerjaanku,” ucap Mountain.
Beruntung baginya, Mountain mendapat dukungan penuh dari istrinya, Eva Angelina, yang juga bintang porno sukses, yang ia temui pada 2007 silam.
Meski keduanya bekerja di dunia esek-esek, tak ada kecemburuan di antara kedua Mountain dan Eva sendiri sehingga keduanya menjalani profesi tersebut dengan lancar dan bisa mencapai kesuksesan.
Dalam kariernya di industri film dewasa di Amerika Serikat, Danny mendapat bayaran berlimpah dan bisa dekat dengan beberapa artis Hollywood.
“Kami punya rumah bagus, kami punya restoran. Saya bermain bola dengan Vinnie Jones, dengan Jason Statham melawan pemain seperti Frank Leboeuf,” lanjutnya.
Meski ia dan istri bergelut di dunia film dewasa, ia tak mau putrinya, Silvi, mengikuti jejak keduanya yang berperan sebagai bintang porno.
Baca Juga: Teken Kontrak Jangka Panjang Baru dengan Liverpool, Fabinho: Ini Tempat Terbaik
“Ya, saya dan istri membuat film porno tapi saya ingin dia (putrinya) jauh dari itu. Eva bilang itu semua keputusannya, tapi saya tak senang dengan itu,'' katanya.
“Di sisi lain, mungkin saya sedikit munafik karena jika saya punya anak laki-laki, saya ingin dia bergelut di dunia film dewasa dan saya akan memaksanya.''
“Saya menikmati waktu di hidup saya (sebagai bintang porno), lalu mengapa anakku tak melakukannya juga?” pungkas Danny Mountain.
Kontributor: Zulfikar Pamungkas