Apa yang Salah dari Timnas Indonesia? Ole Romeny Terisolasi, Mees Hilgers Gagap di Lini Belakang

Arief Apriadi Suara.Com
Rabu, 11 Juni 2025 | 16:39 WIB
Apa yang Salah dari Timnas Indonesia? Ole Romeny Terisolasi, Mees Hilgers Gagap di Lini Belakang
Apa yang Salah dari Timnas Indonesia? Ole Romeny Terisolasi, Mees Hilgers Gagap di Lini Belakang. (the-afc.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kekalahan telak 6-0 dari Jepang jadi alarm keras bagi Timnas Indonesia untuk segera berbenah jelang ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada Oktober mendatang.

Pertandingan di Suita City Football Stadium, Osaka memperlihatkan betapa jauhnya kualitas Garuda dibandingkan tim-tim elite Asia seperti Jepang.

Samurai Biru tampil dominan sejak menit awal dan mengendalikan pertandingan dengan intensitas tinggi, memaksa Timnas Indonesia untuk bertahan sepanjang laga.

Salah satu masalah utama adalah ketidakmampuan Indonesia menghadapi pressing tinggi yang diterapkan lawan sejak menit pertama.

Aliran bola kerap terputus karena pemain panik saat ditekan, membuat banyak bola terbuang sia-sia dan membuka celah bagi Jepang untuk terus menekan dari segala lini.

Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia [Tangkap layar Instagram]
Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia [Tangkap layar Instagram]

Tanpa ritme yang jelas, permainan Indonesia terlihat berantakan sepanjang 90 menit pertandingan.

Jepang tak hanya menang dalam penguasaan bola, tetapi juga memanfaatkan setiap kelemahan individu maupun kolektif dari skuad Garuda.

Masalah kedua yang mencolok adalah lemahnya fisik dan mental pemain dalam duel satu lawan satu.

Para pemain Indonesia terlalu mudah kehilangan bola ketika beradu dengan lawan yang lebih kuat secara fisik, dan kalah cepat dalam transisi permainan.

Baca Juga: Resmi Timnas Indonesia di Pot 3, Daftar Calon Lawan Kuat di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026

Ketahanan fisik yang buruk membuat penguasaan bola Indonesia tak bertahan lama.

Ini menjadi sinyal bahwa tim belum siap secara fisik dan mental menghadapi level kompetisi tinggi seperti kualifikasi putaran ketiga ini, di mana intensitas dan tekanan pertandingan berada pada level tertinggi.

Selain itu, variasi serangan Indonesia masih sangat minim dan terlalu bergantung pada satu pemain.

Ole Romeny menjadi target utama serangan, namun strategi ini mudah dibaca dan dihentikan oleh Jepang.

Penyerang kelahiran Belanda itu terisolasi di lini depan tanpa sokongan berarti dari lini kedua.

Ketika Ole berhasil diisolasi, serangan Garuda langsung kehilangan efektivitas. Terbukti, sepanjang pertandingan, Indonesia gagal mencatatkan satu pun tembakan tepat sasaran.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI