Suara.com - Ustaz Khalid Basalamah yang sedang ramai diperbincangkan karena dipanggil KPK, pernah menjadi sorotan ketika menjadi bintang tamu podcast Youtube Denny Sumargo.
Saat itu, Denny Sumargo mengundang Ustaz Khalid Basalamah di podcast-nya untuk membahas tentang Islam, nasihat untuk pasutri, hingga keyakinan soal Nabi Isa atau Yesus.
Namun, sejumlah warganet lebih salah fokus dengan momen ketika Ustaz Khalid Basalamah baru tiba di rumah Denny Sumargo.
Sebab dilihat dari unggahan akun TikTok Denny Sumargo, kala itu dai 50 tahun itu datang naik mobil Alphard berwarna hitam.
Hal itu lantas membuat beberapa warganet bertanya-tanya mobil Alphard seolah menjadi kendaraan yang biasa dipakai ulama papan atas.
Ada pula yang menyarankan Ustaz Khalid Basalamah untuk tampil lebih sederhana sebagai seorang ulama terkenal.
"Rata-rata Ustaz papan atas pakai Alphard ya? hemhem," kata @lowest***.
"Kenapa gak naik bajaj aja, biar mencontoh rasul hidup sederhana," komentar @hendr***.
"Widih Alphard enggak tuh, bukan naik onta," imbuh @coway***.
Baca Juga: Dituding Tak Lagi Sayang Thariq Halilintar Usai Punya Anak, Aaliyah Massaid Klarifikasi
Meski begitu, banyak pula warganet yang membela Ustaz Khalid Basalamah ketika datang ke rumah Denny Sumargo naik mobil Alphard.

Karena menurut mereka, Ustaz Khalid Basalamah juga seorang pengusaha kaya raya sehingga wajar bila memiliki mobil Alphard.
"Pada banyak yang heran kenapa naik Alphard. Woy Islam itu kaya, apalagi yang benar-benar ngejar akhirat, rata-rata pada kaya. Makanya bisa haji dan umrah tiap bulan, berdoa sama Allah. Kalau miskin ya enggak bisa haji," komentar @yuna***.
"Banyak yang komplain kok naik Alphard, mungkin banyak yang enggak tahu kalau Ustaz Khalid aslinya dari keluarga yang mampu dan sekarang dia juga seorang pengusaha. Jadi wajar guys kalau naik Alphard," imbuh akun @rarar***.
Klarifikasi Ustaz Khalid Basalamah Dipanggil KPK
Sebelumnya, Ustaz Khalid Basalamah sempat memberikan klarifikasi terkait pemanggilan dirinya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK terkait kasus dugaan korupsi kuota haji beberapa hari lalu.
Ustaz Khalid Basalamah mengatakan dirinya memenuhi panggilan dari KPK adalah sebuah kewajiban sebagai warga negara Indonesia yang baik.
Namun, Ustaz Khalid Basalamah menegaskan statusnya ketika dipanggil KPK bukanlah seorang tersangka dalam kasus dugaan korupsi kuota haji, melainkan diundang untuk memberikan informasi sebagai ahli.
"Tapi yang perlu digarisbawahi, saya datang bukan sebagai tersangka, teman-teman sekalian. Kalau tersangka bukan begitu modelnya, antum sudah tahu pakai baju apa di KPK kan," ujarnya disambut tawa kecil para jemaah.
Kedatangannya adalah untuk membantu penyidik dengan memberikan informasi yang dibutuhkan, khususnya terkait pengalamannya sebagai praktisi di bidang travel haji dan umrah.
"Saya diundang untuk datang dan saya warga Indonesia yang patuh. Apa yang mereka butuhkan informasi, kami sampaikan," katanya.
![Tangkapan layar video Ustaz Khalid Basalamah meminta maaf dan memberikan klarifikasi terkait ceramah wayang, Senin (14/2/2022). [Instagram@khalidbasalamahofficial]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/02/15/38771-ustaz-khalid-basalamah.jpg)
Karena itu, Ustaz Khalid Basalamah mengatakan dirinya tak ada hubungan apapun dengan kasus dugaan korupsi kuota haji yang sedang diusut.
Sebab, dirinya juga bukan seorang Menteri Agama atau mantan Menteri Agama.
"Jadi, enggak ada hubungannya saya dengan korupsi itu. Jauh sekali, saya bukan menteri agama, saya bukan eks menteri agama dan saya bukan staf di kementerian agama yang mengurus semua ini," ujar Ustaz Khalid Basalamah.
Ustaz Khalid Basalamah juga menyayangkan cara media mengangkat berita tersebut.
Menurutnya, namanya kerap kali dijadikan judul yang provokatif agar menarik perhatian pembaca, tanpa mengedepankan profesionalisme dan keakuratan informasi.
"Kenapa nama Khalid Basalamah ini kalau sudah naik di media luar biasa, seperti gula dan madu gitu ya, terjual sekali," katanya menyindir.
"Kita lebih baik profesional, ya. Jangan hanya yang penting tanda kutip 'terjual' beritanya," katanya menyambung.
Kepada masyarakat luas, ia berpesan agar lebih dewasa dan bijak dalam menerima informasi.
Khalid Basalamah menekankan pentingnya tabayyun atau melakukan verifikasi sebelum mempercayai dan menyebarkan sebuah berita.