- Rieke Diah Pitaloka dan Andre Rosiade menerima para pendemo sekaligus draft "17+8 Tuntutan Rakyat".
- Reke Diah bahkan meminta pendemo untuk memasukkan satu tuntutan lagi, menolak kenaikan iuran BPJS.
- Menurut Andre Rosiade, Pemerintah sedang melakukan operasi pasar 1,3 juta ton beras saat ini
Suara.com - Dua anggota DPR RI, Rieke Diah Pitaloka dan Andre Rosiade membawa angin segar bagi massa yang menggelar aksi di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, pada Kamis (4/9/2025).
Di tengah penerimaan "17+8 Tuntutan Rakyat," keduanya memberikan kabar baik terkait isu krusial: BPJS dan ketersediaan beras.
Kehadiran Rieke Diah Pitaloka menjadi sorotan.
Aktris senior yang kini aktif di dunia politik itu tak hanya menerima aspirasi, tetapi juga menyuarakan dukungannya terhadap tuntutan rakyat, bahkan mengusulkan penambahan poin penting.
Salah satu isu yang paling mengemuka adalah penolakan terhadap kenaikan iuran BPJS.
![Rieke Diah Pitaloka (tidak tampak di foto) dan Andre Rosiade menemui para pengunjuk dan menerima draft "17+8 Tuntutan Rakyat" di depan Gedung DPR MPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (4/9/2025). [Rena Pangesti/Suara.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/09/04/74011-rieke-diah-pitaloka-dan-andre-rosiade.jpg)
Rieke, yang tampak bersemangat, meminta dukungan massa agar tuntutan tersebut dapat diperjuangkan bersama.
"Mohon dukungannya, menolak kenaikan iuran BPJS. Mohon itu bisa dimasukkan," kata Rieke Diah Pitaloka.
Selain BPJS, bintang sitkom Bajaj Bajuri ini juga menyoroti masalah pangan yang kian meresahkan.
Rieke mendesak pemerintah segera menurunkan harga kebutuhan pokok dan mengatur kebijakan impor pangan.
Baca Juga: Korban Kerusuhan Demo Dilindungi Jaminan Sosial, OJK Pastikan Penyaluran Santunan
"Turunkan harga kebutuhan pokok. Apakah bisa didukung? Saya kira ini penting dan kelangkaan pangan sedang terjadi," imbhnya.
Pernyataan Rieke Diah Pitaloka langsung disambut oleh Andre Rosiade. Politisi dari Fraksi Partai Gerindra ini memberikan jawaban.

Menurutnya, pemerintah saat ini sedang gencar melakukan operasi pasar besar-besaran untuk memastikan ketersediaan beras di seluruh penjuru negeri.
"Pemerintah sedang melakukan operasi pasar 1,3 juta ton beras saat ini, di mana dilakukan di 7.282 kecamatan," ucap ayah mertua Pratama Arhan ini.
Ayah Azizah Salsha ini bahkan menjamin bahwa kondisi beras nasional tidak hanya aman. Tetapi juga sedang mengalami surplus.
Andre Rosiade mengklaim, stok beras saat ini adalah yang terbesar dalam sejarah Indonesia.