Perempuan di Indonesia Salah Persepsi tentang Osteoporosis

Doddy Rosadi Suara.Com
Minggu, 04 Mei 2014 | 15:18 WIB
Perempuan di Indonesia Salah Persepsi tentang Osteoporosis
Ilustrasi. (Shutterstock)

Suara.com - Sebagian besar perempuan di Indonesia masih menganggap osteoporosis (penurunan massa tulang) sebagai kondisi yang normal karena disebabkan penuaan atau usia lanjut, bukan karena menopause.

"Sebenarnya osteoporosis bisa dicegah sejak dini," kata dokter Ichnandy Arief Rachman pada Seminar Solusi Hidup Sehat, Bahagia dan Berguna di Usia Tua di Jakarta, Minggu (4/5/2014).

Arief Rachman mengatakan, pencegahan dapat dilakukan dengan mengurangi aktivitas fisik yang berat, terpapar matahari terutama pada pagi hingga pukul 09.00 dan sore hari untuk pemenuhan vitamin D. Asupan kalsium yang tepat sesuai kebutuhan tubuh, haid teratur serta perbaikan gaya hidup yaitu tidak merokok dan mengkonsumsi alkohol.

Kata dia, biasanya osteoporosis sering dialami perempuan usia lanjut atau yang sudah menopause, tapi saat ini banyak ditemukan osteoporosis pada usia lebih muda karena gaya hidup yang salah.

"Secara etnik kulit putih lebih tinggi mengalami osteoporosis dan di Asia juga menunjukkan kondisi yang tidak jauh berbeda dari kulit putih di mana dua dari lima perempuan di Indonesia terancam osteoporosis," tutur dia.

Osteoporosis menyerang tanpa gejala klinis terutama pada tiga tempat yang rawan patah yaitu pergelangan tangan, pinggul dan tulang belakang.

"Perempuan yang ibunya osteoporosis, diketahui cadangan kalsiumnya lebih rendah 70 persen dibandingkan yang tidak osteoporosis," tambah dokter bagian kebidanan dan penyakit kandungan Rumah Sakit Gatot Subroto tersebut.

Di usia 50 tahun ke atas, wanita yang sudah menopause membutuhkan kalsium sebanyak 1.200 mg pe hari. (Antara)

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI