Tidak Responsif, Mungkin Anda Alami Gangguan Emosi, Ini Gejalanya

Sabtu, 22 September 2018 | 11:56 WIB
Tidak Responsif, Mungkin Anda Alami Gangguan Emosi, Ini Gejalanya
ilustrasi tidak memiliki emosi.

-Tidak pernah merasa bugar meski tetap rajin olahraga atau selalu tidur cukup.

-Mengalami perubahan persepsi tentang citra tubuh (body image) sendiri.

-Tampak kurang empati, tidak bisa/sulit memahami keadaan sosial.

Gangguan DD terjadi ketika fungsi bagian otak yang memproses emosi, empati, dan interosepsi (fungsi yang berperan dan merasakan hal yang terjadi dalam tubuh) mengalami penurunan aktivitas.

Depersonalisasi-derealisasi juga dapat terjadi karena efek samping dari paparan kimia obat yang menekan kerja otak. Obat-obatan yang umumnya memunculkan efek mati rasa emosional adalah narkotika jenis ketamine, LSD, dan ganja. Penggunaan obat-obatan medis secara legal (diawasi dokter) seperti obat antidepresan dan anticemas golongan SSRI juga bisa menyebabkan efek samping serupa.

Biasanya gejala DD membaik dengan sendirinya dengan perubahan pola gaya hidup, dukungan sosial dan seiring berjalannya waktu. Berbagai cara yang bisa dilakukan adalah:

-Mengurangi stress.

-Mengatur pola makan dan pola aktivitas.

-Mencukupkan waktu tidur.

Baca Juga: Terlalu Wangi, Shin Peniel Bikin Personel BTOB Lain Mual

-Memahami penyebab, pemicu dan sumber stress dan hindari hal tersebut dalam beberapa waktu.

-Berbagi pada orang lain tentang hal-hal yang sedang Anda rasakan, alias jangan memendam emosi.

-Menyibukkan diri dengan hal yang positif untuk mengalihkan pikiran dari stres.

-Pahami bahwa hal buruk yang sedang dialami hanya berlangsung sementara.

Apakah Anda merasakan  tanda dan gejala umum depersonalisasi-derealisasi alias merasa tidak punya emosi?  Konsultasikan dengan dokter atau dengan psikolog untuk mencari strategi coping stres yang lebih efektif dan aman karena mungkin ada solusi dari ilmu psikologis.

Berita ini sudah tayang di Hello Sehat dengan judul Ada Orang yang Sama Sekali Tidak Pernah Merasa Bahagia, Sedih, dan Marah. Kenapa, Ya?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI